Komunikasi Sosial
Jamu Anti Corona Ada di Pasar Klojen, Kios Inul Ngatipah
Memontum Kota Malang – Bulan Ramadan tahun lalu, ibu ini berdagang takjil di Pasar Klojen Kota Malang. Namun, tahun ini banting setir jualan jamu yang tidak sekadar jamu biasa, tapi jamu anti corona. Itulah yang dilakukan ibu yang bernama Ngatipah dengan stand jamu yang dinamai Inul ini.
Memang suasana Ramadan tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, seluruh pelaksanaan ibadah disarankan dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Upaya menjaga daya tahan tubuh menjadi hal yang penting agar ibadah puasa tetap bugar meski di tengah pandemi Covid-19.
Selain olahraga, minum ramuan herbal menjadi salah satu cara untuk menjaga daya tahan dan kebugaran tubuh. Kondisi ini menjadi peluang bisnis ibu muda yang berumur sekitar 40 tahunan ini.
“Sejak adanya virus Corona, memang semakin banyak masyarakat yang membeli jamu. Termasuk empon-empon ini,” katanya, Senin (27/4/2020).
Ramuan yang berasal dari empon-empon memang menjadi barang yang paling diburu warga ketika awal Covid-19 masuk ke Indonesia. Wanita yang kerap disapa Inul ini pun membuat ramuan ‘Jamu Anti Corona’. Ramuannya merupakan perpaduan bahan herbal yang terdiri dari serai, jahe merah, lemon, jeruk nipis, kunyit, temulawak, gula aren, dan cengkeh. “Ramuan ini yang paling banyak dicari, harganya Rp 5 ribu per bungkus,” ungkapnya.
Sehari, ia bisa menjual ramuan anti Corona sebanyak 15 liter setiap harinya. Selain ramuan itu, jamu kunir asam dan temulawak juga paling dicari warga. “Karena jamu ini punya khasiat untuk kekebalan tubuh dan menghilangkan racun, serta bagus untuk kesehatan,” tutur warga asli Malang ini.
Sedangkan untuk di bulan Ramadan, ia menyarankan agar masyarakat mengkonsumi beberapa jenis jamu. Yakni Temulawak, Beras Kencur, Kunir Madu, dan Cabai Puyang. “Untuk jamu temulawak bagus untuk lambung ketika dikonsumsi saat bulan puasa. kalau jamu beras kencur untuk kesehatan supaya badan lebih bugar, sedangkan jamu Cabai Puyang dapat menghilangkan pegal linu dan capek, jadi setelah minum itu badan terasa bugar kembali,” sarannya.
Menurutnya, waktu yang tepat untuk minum jamu di saat bulan Ramadan adalah ketika sebelum tidur. “Minumnya malam hari sebelum tidur, jadi besok paginya badan terasa enak dan bugar,” tandas Inul yang sudah 10 tahun menjadi peracik jamu. (jun/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED