Pemerintahan
RSUD Kota Malang Siapkan 50 Bed Khusus, Antisipasi Peningkatan Pasien Covid-19
Memontum Kota Malang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang berusaha memberikan pelayanan terbaik ditengah pandemi wabah corona. Saat ini sebagai antisipasi lonjakan pasien positif Covid-19, disiapkan 50 bed/tempat tidur khusus untuk warga Kota Malang yang terpapar virus Corona.
Direktur RSUD Kota Malang, dr Umar Usman menegaskan, sesungguhnya Walikota Malang memerintahkan pihaknya untuk menyiapkan 100-200 bed di ruang isolasi khusus penderita Covid-19. Namun dengan keterbatasan ruangan yang dimiliki RSUD Kota Malang hanya sanggup menyiapkan 50 bed saja.
“Tenaga medis, alat pelindung diri (APD), obat-obatan, serta kebutuhan medis yang lain sudah kami siapkan,” tegas Umar.
Sengaja hanya menyiapkan 50 bed untuk pasien positif covid-19. Kalau jumlah tempat tidur dibuat rapat. Dikhawatirkan penularan virus corona semakin membesar. Kata Umar, RSUD Kota Malang sesungguhnya bukan rumah sakit rujukan untuk penderita Covid-19. Tapi enam rumah sakit rujukan di Kota Malang, tidak ada kamar kosong.
“Panggilan jiwa tim medis RSUD Kota Malang, akhirnya kami menerima pasien Covid-19. Kita sudah pengalaman merawat enam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang kita duga terpapar Covid-19. Hasil test swap negatif semua. Saat ini kita juga merawat tiga pasien PDP yang kita duga terinfeksi virus Covid-19,” terang dia.
Lebih lanjut diterangkan, dari tiga PDP yang dirawat di RSUD Kota Malang. Dua orang warga Kota Malang, seorang lagi dari Kabupaten Malang. “Kita antisipasi saja karena gejala medis merujuk terjangkit virus corona. Semoga hasil test laboratorium mereka negatif semua,” ungkapnya.
Disinggung soal persiapan Kota Malang menuju Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kata dr Umar, masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Andaikan rencana PSBB di Kota Malang batal.
Maka RSUD Kota Malang sudah mengantisipasi dengan menyiapkan 50 tempat tidur khusus untuk merawat pasien yang terpapar virus Covid-19. “Kalau tidak ada PSBB, kemungkinan jumlah penderita Covid-19 meningkat. Masyarakat masih leluasa beraktivitas di luar rumah. Hal itu yang menyebabkan lonjakan penderita Covid-19 di Kota Malang,” imbuhnya.
Berikutnya, kalaupun dilakukan PSBB harus mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang. “Saat ini banyak warga Kota Batu dan Kabupaten Malang bekerja di Kota Malang. Kalau hanya warga Kota Malang yang dibatasi beraktivitas di luar rumah, pasti ada unsur cemburu. Jadi tiga daerah harus kompak,” tambahnya.
Lebih lanjut dr Umar Usman menyatakan, agar terhindar dari virus Covid-19, disarankan untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh se prima mungkin. Caranya makan yang banyak dan bergizi. Istirahat yang cukup dan kelola stress.
Lalu harus mematuhi protokol kesehatan. “Sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, tidak menghadiri perkumpulan massa dan yang lainnya. Kalau protokol kesehatan dipatuhi, kami yakin lonjakan pasien positif Covid-19 di Kota Malang bisa dikendalikan,” pungkas dia. (man/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED