Pemerintahan

Kakanwil Kemenkumham Jatim Apresiasi Program Kemandirian Lapas Klas I Malang

Diterbitkan

-

Kakanwil Kemenkumham Jatim Apresiasi Program Kemandirian Lapas Klas I Malang

Memontum Kota Malang – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jatim, Krismono mengapresiasi perkembangan yang ada pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Malang. Menurut Krismono, pelatihan keterampilan yang saat ini ada di Lapas Klas I Malang perlu untuk terus dilanjutkan. Sebab hal itu jelas membawa dampak positif bagi seluruh warga binaan.

Saat ini sudah banyak pelatihan-pelatihan yang bisa melatih keterampilan para warga binaan. Yakni seperti kerajinan, produksi jamur, produksi anggrek, batik tulis, sablon cukil, seni musik hingga seni lukis. Hal itu ia rasa sudah jauh berkembang jika dibanding dengan saat ia menakodai Lapas Klas I Malang pada tahun 2016-2018 lalu. Dimana saat itu, ia fokus pada program kepribadian seperti pondok pesantren.

“Waktu saya menjabat dulu tidak seperti ini. Yang ada hanya program kepribadian seperti pondok pesantren. Perkembangan ini sungguh luar biasa,” ujarnya saat ditemui di sela kunjungannya ke Lapas Klas I Malang, Sabtu (15/2/2020).

Belum puas dengan hal itu, Krismono juga menyempatkan diri untuk menyapa warga binaan yang sedang melakukan pelatihan. Sesekali, ia juga berbincang dengan warga binaan, untuk menanyakan keahlian atau keterampilan yang sedang mereka tekuni di dalam menjalani masa tahanan.

Advertisement

“Ya memang salah satunya, tujuan kami agar para warga binaan ini tidak bosan di dalam lapas. Selain itu kan warga binaan juga jadi mempunyai keterampilan. Terlebih, dengan pelatihan itu, warga binaan ini jadi memiliki kesibukan, jadi tidak sempat berpikir untuk melakukan hal yang melanggar aturan,” jelas Krismono.

Sementara itu, Kepala Lapas Klas I Malang, Anak Agung Gde Krisna mengatakan bahwa pihaknya di tahun 2020 ini, Lapas Klas I Malang bisa swasembada. Sebab, ia menilai, dari beberapa pelatihan yang telah diikuti, warga binaan Lapas Klas I Malang dinilai mampu menghasilkan beberapa bahan produksi.

“Sementara kami tidak ingin berpikir terlalu muluk-muluk. Kami belum berpikir untuk menjual apa yang sudah kami produksi ini keluar. Jadi olahan yang kami buat ya untuk lapas sendiri,” ujar Anak Agung.

Ia pun juga tidak main-main dalam menggelar pelatihan tersebut. Agar lebih maksimal, Anak Agung juga mengajak instruktur dari beberapa perguruan tinggi di Kota Malang dan juga Balai Latihan Kerja (BLK). Mereka diajak untuk melatih ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para warga binaan. Selain itu, ia juga membuka kesempatan kepada beberapa perguruan tinggi yang ingin menempatkan mahasiswanya untuk magang.

Advertisement

“Harapan kami dengan keahlian yang mereka miliki nantinya ketika mereka sudah keluar bisa meneruskannya. Dan tidak lagi melakukan tindakan yang melanggar hukum dan merugikan orang lain,” pungkasnya. (iki/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas