Pendidikan
Dosen Polinema Pertama Penulis Buku Internasional Terbitan IntechOpen, Sudarmadji Usung Nano Fluida
Memontum Kota Malang – Masuk dalam jajaran penulis ilmuwan internasional merupakan kebanggaan tersendiri. Adalah Dr Sudarmadji, dosen prodi Teknik Otomotif Elektronik (TOE) jurusan Teknik Mesin, menjadi dosen Polinema pertama yang berhasil menerbitkan karya tulis di buku terbitan Inggris. Mengangkat nano fluida, karya tulisnya bersanding bersama karya 11 penulis internasional lainnya, dalam 12 bab pada buku berjudul “Microfluidics and Nanofluidics” terbitan IntechOpen, Inggris. Dalam buku ubahan Mohsen Sheikholeslami Kandelousi tersebut, Sudarmadji bersumbangsih menulis satu bab berjudul “Performance Evaluation Criterion of Nanofluid”.
“Buku ini mengusung berbagai macam tulisan terkait nano partikel atau nano fluida dari beberapa penulis internasional. Saya termasuk salah satu penulis di dalamnya. Istilahnya bunga rampai. Nano fluida bisa diaplikasikan di berbagai bidang. Kebetulan saya ambil di engine,” ungkap pria kelahiran Malang, 5 Juli 1958 ini.
Dalam penulisannya, dia mengambil penelitian nano partikel yang dimasukkan sebagai bahan campuran air radiator mesin. Sehingga performa mesin menjadi maksimal. “Kami masukkan dalam mata kuliah perpindahan panas. Penulisan dan penelitiannya kurang lebih setahun. Reviewnya bolak-balik. Memang banyak kendala. Yang penting ada kemauan tinggi, sehingga mampu menyelesaikan,” ungkap Sudarmadji, yang berkolaborasi penelitian bersama rekannya, Bambang SAP dan Santoso.
Pasalnya tak hanya sekedar kepiawaian menulis, namun tulisannya harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dimana standarnya berbeda dengan standar di Indonesia, sehingga tantangannya lebih berat. “Format, pola, bahasa, diksi, materi, dan lainnya, itu sangat berbeda dengan standar Indonesia. Ini semua bisa terlampaui karena ada kemauan tinggi,” seru Sudarmadji, sembari memotivasi dosen Polinema lainnya, bahwa semua pasti bisa jika ada kemauan tinggi.
Darmadji menambahkan, upaya penulisannya lantaran mendapatkan hibah dari Kemenristekdikti untuk membuat artikel jurnal internasional, dan wajib dilanjutkan dengan membuat buku. “Dasarnya mutlak harus bisa berbahasa Inggris. Referensi harus luas dan tepat. Sehingga bisa dimanfaatkan khalayak umum, baik nasional maupun internasional,” tandas Sudarmadji.
Sementara itu, Kepala UPT Percetakan dan Penerbitan, Dr. Abd. Muqit, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa dengan adanya prestasi ini diharapkan mampu memotivasi dosen-dosen lain untuk menerbitkan jurnal penelitian dan tulisannya di buku terbitan internasional.
“Saya kebetulan menulis pertama tahun 2013 di Jerman, dan 2015 di Belanda. Sehingga pak Sudarmadji ini merupakan penulis internasional kedua di Polinema. Harapannya, kami bisa bersama menggaungkan dan menggairahkan dosen Polinema lainnya bisa berkarya di tingkat Internasional. Baik di jalur yang sama maupun lainnya,” ungkap Muqit.
Menurutnya, menulis buku biasa adalah lumrah, tapi menulis buku internasional itu jauh berbeda. “Setidaknya, dengan berbekal pengalaman menulis buku standar nasional, lebih mudah untuk belajar mengembangkan ke level internasional. Tinggal menggali ilmu kepada yang sudah berpengalaman,” tandas Muqit, sembari berharap Polinema memberikan insentif sebagai motivasi dan reward dosen lainnya. (adn/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED