Kota Malang
Hadapi Nataru, Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), di Kecamatan Lowokwaru, Senin (11/11/2024) tadi. Hal ini dilakukan, untuk memastikan ketersediaan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut juga untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga pangan. Apalagi, menjelang Hari Besar Keagamaan, Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
“Menjelang Nataru memang ada beberapa bahan pangan yang biasanya mengalami kenaikan harga. Pertama memang permintaan cukup tinggi menjelang Nataru, kemudian cuaca, sekarang lagi musim hujan jadi ada beberapa bahan pokok yang kondisinya berkurang untuk pasokannya,” kata Elfi.
Program GPM tersebut, ujarnya, dilakukan secara mandiri tanpa menggunakan APBN atau pun APBD. Namun dengan bantuan transportasi dari BI untuk operasional. Kemudian, juga supplier dan SDM ada dari Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas), Id food serta dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
“GPM mandiri ini ada sebanyak 20 kali. Kami menargetkan sampai dengan Desember 2024 ada 50 kali GPM dengan menyasar di tiap kecamatan dan untuk seluruh warga Kota Malang, tanpa pengkhususan. Karena untuk memeratakan distribusi bahan pangan, yang penting tidak untuk dijual kembali,” jelasnya.
Baca juga :
Untuk komoditi yang dijualkan mulai dari beras, gula, minyak, garam, tepung hingga telur. Tentu dengan beragam jenis, baik medium ataupun premium. Harganya pun tentu ada selisih dengan dipasaran.
“Minyak goreng yang kemasan macam-macam, untuk minyakita Rp 15.000, kalau di pasaran itu sudah tinggi. Perbedaan harga per pcs bisa Rp 2000 sampai Rp 3.000. Termasuk telur kan kalau di pasaran tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Lowokwaru, Dian Novarina, mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM tersebut. Karena harga yang dijualkan di situ berbeda dengan yang ada di pasaran.
“Saya beli minyak goreng Minyakita 2 dus, sama beras lahap yang ukuran 5 kg beli 8 pcs. Beli banyak ada titipan dari tetangga, kan sayang kalau ada yang harganya murah seperti ini tapi tidak dimanfaatkan,” kata Dian.
Dian berharap agar GPM tersebut nantinya dapat terus digelar oleh Pemkot Malang, terlebih dengan waktu yang sesering mungkin. “Harapannya setiap bulan bisa digelar GPM ini karena sangat membantu masyarakat,” imbuh Dian. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Kota Malang4 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Hukum & Kriminal3 minggu
Tipikor KSU Montana, Kejari Kota Malang Sita Tiga Aset di Kota Malang
- Hukum & Kriminal4 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam
- Kota Malang3 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang3 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati