Kota Malang
Stabilkan Harga Bahan Pokok, Pasar Murah Sasar Kota Malang
Memontum Kota Malang – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur (Jatim), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur, menggelar Pasar Murah di Kantor Kelurahan Klojen, Kota Malang, Kamis (10/10/2024) tadi.
Kepala UPT Industri Kayu dan Produk Kayu Pasuruan Disperindag Jatim, Dedi Hadiana, menyampaikan jika pelaksanaan itu dilakukan untuk menstabilkan harga bahan pokok yang cenderung fluktuatif dan membantu masyarakat di tengah kondisi daya beli yang menurun. Kegiatan tersebut, juga dilakukan di 46 lokasi selama dua bulan ke depan.
“Ini bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk menekan laju inflasi, khususnya pada harga komoditas bahan pokok yang sering mengalami kenaikan. Setiap UPT Disperindag mendapatkan tugas di tiga lokasi untuk menggelar pasar murah sebagai upaya stabilisasi harga dan harga yang ditetapkan juga sudah sesuai dengan standar Bappenas,” jelas Dedi, Kamis (10/10/2024) tadi.
Di pasar murah tersebut, Disperindag Jatim menyediakan beras dengan harga Rp 56 ribu per 5 kg, telur seharga Rp 23 ribu perkg, minyak goreng dengan jenis Minyakita Rp 16 ribu perliter, serta gula pasir Rp 16 ribu perkg. Dengan jumlah stok yang disediakan, antara lain 2 ton beras, 600 liter minyak goreng, 100 kg gula dan 100 kg telur.
“Kami juga mendapat subsidi dari Pemerintah Provinsi Jatim untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.
Baca juga :
Dedi menekankan, bahwa masyarakat bisa langsung datang dan membeli bahan pokok tanpa persyaratan khusus, namun dalam pembeliannya akan dibatasi untuk memastikan distribusi merata. Setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal 1 kg telur, 2 liter minyak goreng, 1 kg gula dan 2 hingga 4 sak beras.
“Program ini sangat membantu masyarakat, terutama di daerah pinggiran. Misalnya, di Pasuruan, kami pernah menjual 10 ton beras yang habis dalam waktu singkat karena harga pasar jauh lebih tinggi. Masyarakat sangat antusias karena dengan adanya subsidi, harga jadi lebih terjangkau,” tuturnya.
Disperindag Jatim berharap kegiatan pasar murah ini bisa terus membantu menurunkan inflasi, terutama pada komoditas seperti beras, cabai, gula dan minyak goreng yang sering menjadi penyumbang utama inflasi. Selain itu, Dedi juga menjelaskan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan pasar murah tepat sasaran.
“Kami bekerja sama dengan Diskopindag Kota Malang untuk menentukan lokasi yang membutuhkan intervensi, biasanya diusulkan melalui kelurahan setempat. Kolaborasi ini penting agar pelaksanaan pasar murah dapat berjalan dengan baik dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Klojen, Nur Hindah (59), merasa senang dengan diadakannya pasar murah itu. Sebab, harga yang dijualkan sangat terjangkau dan ada selisih yang lumayan dengan biasanya dipasaran.
“Harga telur saja bedanya Rp 3 ribu, kalau yang lainnya beda Rp 1.500, ini kan sangat lumayan. Semoga pasar murah ini nantinya sering diadakan di Kota Malang,” imbuh Nur. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED