Kota Malang
Bakorwil III Malang Gelar Pasar Takjil dan Pangan Murah, berharap Terjadi Perputaran Perekonomian
Memontum Kota Malang – Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang, yang terletak di Jalan Simpang Ijen Nomor 2 Kota Malang, mengadakan kegiatan Ramadan Vaganza Vol 2 Nitimira, Pasar Takjil dan Gelar Pangan Murah selama satu minggu, atau hingga Minggu (31/03/2024) mendatang.
Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar, menyampaikan jika dalam kegiatan tersebut menggandeng 30 UMKM binaan Bakorwil di wilayah Malang Raya dan sudah terjamin Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) serta sertifikasi Halal. “Kegiatan Pasar Takjil dan Gelar Pangan Murah ini memang baru pertama kalinya digelar di sini. Dimana, untuk pasar murahnya sendiri ada intervensi dari pemerintah. Sehingga, harga yang dijualkan di bawah harga pasar,” jelas Asep, Rabu (27/03/2024) tadi.
Melalui gelaran tersebut, diharapkan terjadi perputaran ekonomi yang luar biasa. Baik dari UMKM maupun Gelaran Pangan Murah itu sendiri, sehingga saling bertransaksi. Tak hanya itu, Asep berharap agar ke depan dapat menjadi Pioneer di tempat lain.
Senada dengan itu, Advisor EJSC Malang, Andhi Prasetyo, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut telah menjadi agenda tahunan dari Provinsi Jawa Timur. Namun, di gelaran kali ini berbeda dengan sebelumnya.
“Karena di tahun lalu itu hanya digelar selama dua hari saja dan sampai sore pukul 16.00 WIB. Kalau sekarang selama satu minggu, mulai Senin (25/03/2024) hingga puncaknya di hari Minggu (31/03/2024) mendatang mulai dari pagi hingga malam hari pukul 20.00 WIB,” ucap Andhi.
Dikatakannya, jika stand yang disediakan bagi para UMKM tersebut tidak dipungut biaya apapun (gratis). Itu sebagai bentuk pemberian fasilitas kepada masyarakat Malang Raya yang ingin memanfaatkan ruang publik dari Kantor Bakorwil III Malang.
Baca juga :
“Jadi ketika kita berikan tempat ini mereka cukup excited. Jadi memang Bakorwil dibawah pimpinan bapak Asep ini menghendaki kantor menjadi tempatnya masyarakat. Sehingga bukan hanya untuk tempat adminsitrasi saja, tapi juga jadi ruang publik melalui pasar takjil dan gelar pangan murah ini,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika antusiasme para pengunjung juga sangat luar biasa. Terbukti, dari para pedagang UMKM mengaku jika hasil penjualannya terus meningkat di tiap harinya.
“Kalau saya ngukurnya biar gampang itu tanya ke penjual, di hari pertama laku berapa bu? Rp 57 ribu, terus hari kedua berapa bu? Rp 250 ribu, nah dari sini kan kelihatan kalau memang meningkat dan mereka semangat,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Takjil, Ninik (42), mengaku dengan adanya pasar takjil tersebut sangat senang. Sebab, dirinya tidak dipungut biaya apapun untuk berjualan. Bahkan, keuntungan yang didapat per harinya bisa mencapai Rp 200 ribu.
“Alhamdulillah dengan adanya pasar takjil ini selalu ada saja pembeli. Sehari bisa capai keuntungan sampai Rp 200 ribu. Saya jualan corndog, sosis sama pentol pedas,” ucap wanita asal Gadang, Kota Malang ini.
Sebagai informasi, dalam gelaran tersebut selain pasar takjil dan pangan murah, juga banyak sekali kegiatan yang dilakukan. Mulai dari festival akustik SMA/ SMK Malang Raya. Kemudian, lomba mewarnai KB/ TK, lomba menyanyi solo anak-anak, lomba mobile legends dan lain sebagainya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED