Kota Malang

Harga Gula di Kota Malang Alami Kenaikan, Pedagang Turut Terdampak

Diterbitkan

-

GULA: Toko peracangan di Pasar Blimbing Kota Malang, yang menjual berbagai bahan pokok. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Harga gula di pasaran saat ini cenderung naik hingga Rp 16 ribu perkilogram. Kenaikan itu, terjadi secara bertahap selama sebulan belakangan ini. Bahkan, para pedagangpun juga tidak mengetahui apa faktor penyebab kenaikan tersebut.

Salah satu pedagang di Pasar Blimbing, Kota Malang, Listianah, mengaku jika kenaikan harga gula saat ini jauh lebih tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun menurutnya, kenaikan tersebut juga terjadi pada semua bahan pokok.

“Gula itu awalnya Rp 14 ribu, kemudian semakin naik jadi Rp 16 ribu. Tidak tahu juga, apa penyebab pastinya karena apa, karena mungkin dampak kemarau. Tapi, sebenarnya bukan hanya gula, karena bahan pokok semua naik. Cabai itu naik, beras juga naik, gula merah pun juga naik. Kalau telur masih stabil, minyak yang paling murah sekarang Rp 15 ribu,” kata Listiani, saat ditemui, Selasa (31/10/2023) tadi.

Dari kenaikan harga gula tersebut, ujarnya, juga memberikan dampak kepada para pembeli. Jika perharinya pembeli biasanya banyak yang membeli sekitar 10 kg, kini hanya membeli seperempat saja.

Advertisement

Baca juga:

Hal senada, juga disampaikan oleh pedagang lain, Heri, yang menurutnya pembeli di tempatnya juga berdampak. Namun, gula tetap laku karena menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Pasti berdampak ke pembeli, tetapi ya tidak terlalu. Penyebab naiknya, saya tidak tahu, tetapi mungkin ya bisa karena kemarau ini. Beras-beraskan juga ikut naik. Kondisi seperti ini, itu tidak tentu. Kadang tidak lama, biasanya juga turun lagi. Kadang malah akhir tahun itu bisa turun harganya,” kata Heri.

Sementara itu, salah satu pengusaha jahe instan, Kohans, mengatakan jika strategi yang digunakan ketika harga gula mengalami kenaikan terpaksa harus menaikkan harga jual jahe instannya. Namun, itu menurutnya berlaku pada pelanggan baru.

Advertisement

“Kalau pelanggan yang lama, saya pakai harga tetap. Tetapi kalau yang pelanggan baru, terpaksa harus dinaikkan harga jualnya. Perenteng harganya kalau untuk daerah Malang Raya Rp 25 ribu dan kalau luar Malang Raya bisa Rp 30 ribu hingga 35 ribu,” ucap Kohans.

Tidak hanya itu, salah satu penjual jamu di Pasar Blimbing, Tutik, juga merasakan hal yang sama. Pihaknya, menaikkan harga jual jamu. Jika biasanya per gelas hanya Rp 3 ribu saja, kini mengalami peningkatan Rp 4 ribu dan jika per botol sebelumnya Rp 13 ribu, kini mengalami peningkatan Rp 14 ribu.

“Iya naik harga jamunya. Karena kan beras naik, gula juga naik. Bahan-bahan pokok banyak yang naik. Kalau harga jamu tetap, saya yang rugi,” imbuh Tutik. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas