Kota Malang
Seriusi Pengetasan Kemiskinan, Pj Wali Kota Malang Siapkan Beberapa Langkah Konkret
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, kini semakin serius dalam mengentaskan persoalan kemiskinan yang terjadi di Kota Malang. Seperti melalui kegiatan pelaksanaan musyawarah kelurahan, dengan menyiapkan beberapa strategi dalam penanganan kemiskinan, yang dilakukan pada Selasa (24/10/2023) tadi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan jika beberapa program terkait penanganan kemiskinan tersebut, salah satunya yakni dengan meningkatkan ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Malang. “Mereka dibekali dengan beberapa keterampilan yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini kita lakukan dengan pendampingan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang selalu memberikan pendampingan. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam penanganan kemiskinan,” kata Pj Wali Kota Wahyu Hidayat, seusai membuka kegiatan Musyarawah Kelurahan tersebut.
Selain itu, juga menyusun database kesejahteraan sosial yang berbasis by name, by address, by nik dan by need. Sehingga semua upaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkot Malang nanti diharapkan bisa lebih tepat sasaran.
“Karena pengentasan kemiskinan ini menjadi salah satu tugas yang harus saya implementasikan, selain stunting, peningkatan pelayanan publik dan pengendalian inflasi,” ujarnya.
Baca juga:
Terlebih, saat ini di Kota Malang sendiri sudah mengalami penurunan angka kemiskinan yaitu 4,26 dari 4,37. Di mana jika disandingkan dengan jumlah Kepala Keluarga, menurutnya kurang lebih ada 8 ribu KK.
“Ini berarti tingkat kemiskinan di Kota Malang sudah turun sekitar 8 ribu KK dan menduduki posisi nomor dua penurunan ini. Terendah di Jawa Timur setelah Kota Batu Ini sudah termasuk keberhasilan walaupun belum sesuai dengan kondisi kemiskinan pada saat sebelum Pandemi sekitar 4,07. Tapi ini sudah sebuah prestasi sendiri terkait penurunan angka kemiskinan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menyampaikan jika program prioritas untuk menekan angka kemiskinan di Kota Malang, yaitu dengan menguatkan pelatihan keluarga, kemudian usulan untuk modal usaha melalui BPR Tugu Artha.
“Kemudian ada warga miskin yang dia sudah kita latih dan dia ingin mengembangkan usahanya, kami arahkan ke Diskopindag supaya mendapatkan pelatihan lanjutan. Itu juga sudah hampir ratusan yang sudah kami kirimkan ke Diskopindag. Kemudian untuk perizinan usahanya kami juga bekerjasama dengan Disnaker PMPTSP,” jelas Donny-sapaannya.
Selain itu, terkait dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga dilakukan kerjasama debgan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Sehingga, menurutnya beberapa program yang ada tersebut dibutuhkan kerjasama dengan OPD terkait.
“Sehingga program pengentasan kemiskinan itu tidak bisa hanya bergerak di Dinsos saja, tapi semua terlibat,” tambahnya.
Sebagai informasi, data kemiskinan yang diakui oleh pemerintah dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Malang saat ini ada sekitar 187 ribu jiwa. Data tersebut, menurutnya dinamis atau terus bergerak. (pro/rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED