Kota Malang
Cegah Stunting di Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Kumpulkan 400 Kader Posyandu dan Ingatkan Kolaborasi
Memontum Kota Malang – Sebanyak 400 Kader Posyandu di Kota Malang, mengikuti kegiatan deteksi dini dalam pencegahaan stunting, yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang, di salah satu hotel Kota Malang, Rabu (31/05/2023) siang.
Dalam hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan jika jumlah anak yang mengalami stunting di Kota Malang, ada sebanyak 3.222 dari 37 ribu anak. Sehingga, dibutuhkan kerjasama dari semua pihak, untuk menuntaskan angka tersebut secara maksimal.
“Upaya penanggulangan stunting ini tentu butuh yang namanya kolaborasi, karena yang bisa kerja tuntas ya dengan bersama-sama. Maka, ini semua kader dikumpulkan, untuk memberikan literasi bagaimana upaya preventif itu dilakukan,” jelas Wali Kota Sutiaji, seusai memberikan arahan.
Kemudian, ditambahkan jika kerja sama dengan Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama (KUA) juga sangat diperlukan. Sehingga, dari sebelum menikah, para remaja sudah mendapatkan bekal pengetahuan.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
“Jadi dari sebelum menikah mereka sudah mengerti apa yang harus dilakukan, tata cara ketika sudah berumah tangga seperti apa dan bagaimana, itu kami sudah bekerjasama dengan Kementerian Agama,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai kehidupan setelah pernikahan dinilai juga penting dan dibutuhkan. Sehingga, pendampingan dari masing-masing posyandu, para kader dan nutrisionis diperlukan.
“Nanti setelah dia menikah, bagaimana literasi ketika akan mengandung, itu pendampingannya dengan nutrisionis, kemudian ketika nanti pasca melahirkan juga didampingi oleh para kader dan para nutrisionis, termasuk juga dengan posyandu. Sekarang posyandu itu sudah ada untuk lansia, posyandu anak, dan remaja meskipun posyandu remaja itu masih hitungan jari,” tuturnya.
Untuk target penurunan angka stunting di Kota Malang, sesuai dengan RPJMD yakni di angka 14 persen. Namun, pada tahun 2022, Kota Malang berhasil mencapai angka 8 koma sekian persen. Sehingga, angka tersebut nantinya diharapkan bisa turun dengan maksimal.
“Sementara ini, untuk angka bulan timbang stunting di Kota Malang yaitu sekitar 8,9 persen, itu sudah by name by address. Termasuk juga ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja, tapi juga ada dari Dinsos, Disdukcapil yang berkaitan dengan masalah data, PUPR berkaitan dengan masalah air dan sanitasi lingkungan, serta Dispangtan berkaitan dengan ketahanan pangannya,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED