Kota Malang
Terus Berinovasi, Lapas Kelas 1 Malang Launching Green House dan Pengolahan Sampah
Memontum Kota Malang – Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, terus berinovasi dalam Program Pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (02/05/2023) tadi. Kali ini, dua sarana pembinaan kemandirian dilaunching pada Puncak Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59 di Lapas Kelas I Malang. Dalam launching ini, juga dihadiri Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari dan jajarannya.
Dua sarana baru pembinaaan WBP tersebut adalah Green House dan tempat Pengolahan Sampah. Diharapkan, ini bisa menjadi tempat yang memiliki dampak positif untuk kemandirian WBP. Itu karena, keduanya bisa diterapkan di lingkungan masyarakat ketika para WBP telah selesai menjalani pidana. Bahkan, dua sarana baru tersebut langsung mendapat pujian langsung dari Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari. “Sarana pengolahan sampah dan green house akan menjadi sarana pembelajaran yang aplikatif dan berdampak positif untuk warga binaan di Lapas I Malang,” pujinya.
Baca Juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Menurut Imam, inovasi ini membuat Lapas I Malang menjelma menjadi simbol keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Fasilitas pemilahan sampah menjadi kategori yang berbeda telah disediakan dengan baik. Hal ini dilakukan, untuk memastikan bahwa sampah dapat diolah dan dimanfaatkan kembali dengan efektif.
“Perlu adanya peningkatan, agar Lapas I Malang mendapatkan predikat TPST (tempat pengolahan sampah terpadu). Artinya, 100 persen sampah habis di sumbernya,” terang Imam.
Lapas Kelas 1 Malang memberikan inspirasi dan teladan bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam pengolahan sampah. “Lapas ini menjadi simbol bahwa dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” tutur Imam.
Sementara itu, adanya green house akan mempercantik lingkungan Lapas. Green house ini juga memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat di dalam Lapas.
“Tanaman-tanaman yang tumbuh di green house membantu menyaring udara dan menghasilkan oksigen, menciptakan suasana yang lebih segar dan bersih,” terang Imam.
Dalam kegiatan tersebut, juga diberikan penghargaan kepada UPT jajaran yang berprestasi. Terutama, dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk menyemarakkan HBP ke-59.
Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, mengatakan dengan adanya dua sarana pembinaan baru ini dapat menjadikan program pembinaan warga binaan semakin beragam. “Kami berharap, ini bisa jadi bekal warga binaan dalam bersosialisasi di masyarakat ketika telah selesai menjalani pidana. Green house dan pengelolaan sampah dapat diterapkan di lingkungan keluarga, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman,” jelasnya. (gie)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED