Kota Malang
80 Persen Nakes di Kota Malang Sudah Vaksin Booster II
Memontum Kota Malang – Vaksinasi booster dosis kedua atau dosis ke empat, bagi para tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Malang, sudah berjalan hampir 80 persen. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, menjelaskan bahwa itu sudah menyasar pada 9 ribu Nakes di Kota Malang.
Sasaran pada Nakes sendiri, menurutnya sangat mudah. Karena, mereka (Nakes, red) memiliki beberapa komunitas. Seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sehingga bisa terkoordinir.
“Para Nakes itu punya fasilitas kesehatan, lalu mereka punya komunitas. Jadi, tidak sulit untuk Nakes. Makanya, hampir 13 ribu Nakes itu sudah menyasar 9 ribu,” jelas Husnul, Sabtu (13/08/2022) tadi.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Untuk jenis vaksin yang didapatkan oleh Nakes sendiri, itu tergantung dari dosis primer yang sebelumnya sudah didapatkan. Misalnya, ketika booster pertama mendapatkan jenis vaksin moderna, maka di booster ke dua mendapatkan setengah dosis moderna.
“Dosis tergantung primer masing-masing. Misal mereka saat booster pertama dapatnya moderna, maka booster ke dua dapat setengah dosis. Untuk stok moderna kalau di dinas saat ini sudah tidak ada,” lanjutnya.
Terkait dengan vaksin booster dosis dua atau dosis ke empat yang menyasar masyarakat, dikatakan bahwa untuk saat ini masih belum ada petunjuk dari pusat. Sehingga, sementara ini vaksin tersebut masih dikhususkan bagi para Nakes.
“Untuk masyarakat saat ini masih belum ada petunjuk. Setelah nakes ini, nanti baru kepada pelayanan publik, seperti wartawan,” ujarnya.
Untuk efek vaksin tersebut, dikatakan bahwa itu tergantung dari masing-masing orangnya. Namun, yang paling sering dirasakan yakni rasa tidak enak pada tempat bekas suntikan.
“Efeknya itu tergantung, karena tiap orang mengalami hal yang tidak sama. Tapi paling sering rasa tidak enak di tempat bekas suntikan itu,” imbuhnya. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED