Pendidikan

Politeknik Negeri Malang dan Pemkot Pasuruan Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat Sentra Mebel

Diterbitkan

-

Politeknik Negeri Malang dan Pemkot Pasuruan Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat Sentra Mebel

Memontum Kota Malang – Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertemakan Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat Sentra Mebel Pemerintah Kota Pasuruan dan Politeknik Negeri Malang (Polinema) Tahun 2019 merupakan tindak lanjut dari MoU Polinema melalui Bidang IV dengan Pemerintah Kota Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan dan melibatkan ETU (Enterpreneurship Training Unit) Polinema serta mahasiswa.

Dosen-dosen Polinema yang terhimpun dalam ETU Polinema menjadi pelaksana dan trainer yang mendampingi warga Desa Bukir dalam menangani Sentra Mebel di Kota Pasuruan. Dosen-dosen Polinema yang terhimpun dalam ETU diantaranya Suselo Utoyo ST MMT dari Manajemen Rekayasa Konstruksi, Dr Luchis Rubianto LRSC MMT dari Teknik Kimia, M Abdullah Anshori ST MMT dari Teknik Telekomunikasi, Ayu Sulasari SE. MM dari Keuangan dan Kewirausahaan serta Noverita Wahyuningsih S.PD.,M.PD dari Bahasa Inggris. Mitra yang bekerjasama dengan ETU Polinema dalam program ini adalah Pemerintah Kota Pasuruan dan warga Desa Bukir kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.

Pemerintah Kota Pasuruan sangat berperan penting untuk membentuk Sentra Mebel terbesar di Jawa Timur, Pemkot Pasuruan memiliki wewenang untuk melakukan pendampingan terhadap pengrajin mebel tersebut dan menyiapkan sarana pendukung, tempat, ijin dan pelaksanaan. Warga Desa Bukir mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin mebel, sehingga Bukir dijadikan Sentra Mebel terbesar di Jawa Timur. Ini juga karena di wilayah kelurahan Bukir terdapat pasar mebel dan area yang nantinya bisa dikembangkan sebagai woodpark untuk tujuan wisata mebel di Jawa Timur.

Sasaran dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah pengrajin mebel warga Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, khususnya warga Desa Bukir. Masyarakat Bukir memiliki keahlian dalam pembuatan mebel. Akan tetapi masyarakat masih belum bisa bersaing dengan mebel yang berasal dari daerah Jepara Jawa Tengah.

Advertisement

Selain itu, pengrajin mebel juga belum mampu membangun distribusi pemasaran dan membentuk networking dengan baik, sehingga memerlukan pendekatan dan penanganan khusus untuk memberikan pemahaman bahwa motivasi untuk maju harus ditumbuhkan.

Selain itu program PKM ini juga memberikan penyampaian materi yang sesuai dengan bimbingan yang dilaksanakan serta dengan memberikan sebuah contoh dalam bentuk kasus. Maka program PKM ini mengadakan berbagai pelatihan kepada masyarakat Bukir untuk mengembangkan usahanya. Berbagai pelatihan yang dilakukan oleh program PKM ini adalah pelatihan financial life skill yang bertujuan untuk membangun teamwork, motivasi, mengelola keuangan, meningkatkan kepercayaan diri dan tanggung jawab.

Dilaksanakannya pelatihan bisnis model kanvas yang bertujuan membuat konsep pemasaran, mengidentifikasi jejaring dalam industri Mebel Bukir kecamatan Pasuruan, dan pelatihan pemberdayaan masyarakat Sentra Mebel Bukir. Ini bertujuan untuk melatih kreatifitas masyarakat, meningkatkan produktifitas untuk bekerjasama dalam industri mebel Bukir.

Tidak hanya pelatihan saja, program PKM ini juga memberikan ilmu pengetahuan tentang pemetaan wilayah dan pembuatan icon design. Contohnya gerbang masuk sebagai sarana publikasi atau promosi wilayah mebel Bukir kecamatan Gadingrejo kota Pasuruan sebagai Sentra Mebel Terbesar di Jawa Timur.

Advertisement

Tahap akhir dari program PKM ini adalah mengadakan event pameran dengan dukungan dari Pemerintah Kota Pasuruan. Sebagai uji coba wisata Mebel Bukir, untuk meningkatkan kunjungan wisata ke wilayah Desa Bukir kelurahan Gadingrejo kota Pasuruan.

“Dengan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, diharapkan warga masyarakat pengrajin mebel kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Khususnya warga di Desa Bukir dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta mampu bersaing dengan pengrajin mebel lainnya,” ujar Direktur Polinema Awan Setiawan. (iki/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas