Kota Malang
Libatkan Akademisi dan Toga, Dispangtan Kota Malang Lakukan Sosialisai Penanganan PMK
Memontum Kota Malang – Jelang Idul Adha 1443 H, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi kekhawatiran di Kota Malang. Untuk meminimalisir itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, melakukan sosialisasi penanganan wabah PMK bersama dengan para akademisi dan juga tokoh agama (Toga), Minggu (03/07/2022).
Kepala Bidang Kesehatan Dispangtan Kota Malang, drh Anton Pramujiono, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat bisa menyambut hari raya kurban dengan lancar dan baik. Serta, kembali menegaskan bahwa wabah PMK itu tidak menular pada manusia.
“Intinya, PMK ini tidak menular ke manusia. Yang penting cara memasak daging hewan kurbannya nanti harus direbus selama 30 menit, dengan suhu 70 derajat. Termasuk bagian kepala, jeroan dan kaki,” jelas drh Anton.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Dalam sosialisasi tersebut, pihaknya juga menjelaskan mengenai penyelenggaraan Idul Adha. Mulai dari pelaksanaan salat yang digelar, persyaratan-persyaratan hewan kurban, pemotongan hewan kurban dan penjualan hewan kurban.
“Untuk di Kota Malang, penyelenggaraan Idul Adha sudah ada peraturannya di dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota,” lanjutnya.
Selain itu, dikatakan bahwa dengan adanya wabah PMK ini, masyarakat juga harus lebih memperhatikan kesejahteraan hewan, yakni dengan memberikan disinfektan dan juga vitamin. Sebab, diharapkan dalam kurban nantinya tidak menjadi tempat penularan penyakit.
“Wabah PMK ini sama persis dengan pandemi Covid-19. Disini juga harus menjaga protokol kesehatan bagi hewan, bukan hanya untuk manusia saja,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu tokoh agama, Ketua Dewan Pimpinan Muhammadiyah (DPM) Kota Malang, Dr Abdul Haris MA, mengatakan dengan kurban disituasi PMK ini harus bisa dipahami bahwa ibadah yang dilakukan saat ini harus lebih menjaga keamanan dan kesehatan, serta tidak menimbulkan masalah. “Ini suatu bentuk ujian, dimana sebelumnya ujian yang diberikan pada manusia kini sekarang ke hewan. Saat ini yang harus dipahami bagaimana menangani dengan hadirnya virus PMK ini. Jangan sampai berkembang terus-menerus,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya wabah PMK di Kota Malang ini, masyarakat bisa menjadikannya sebagai berkah dan rahmat. Selain itu, dirinya berpesan agar masyarakat bisa saling menjaga, melakukan ibadah sehat, berpahala, dan mendapatkan ridho Allah SWT. (rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED