Kota Malang

Antisipasi Macet Selama Lebaran, Dishub Kota Malang Bingung Pola Pas di Jembatan Tunggulmas

Diterbitkan

-

Antisipasi Macet Selama Lebaran, Dishub Kota Malang Bingung Pola Pas di Jembatan Tunggulmas

Memontum Kota Malang – Rencana pemberlakukan arus baru selama Idul Fitri atau rekayasa lalu lintas di Jembatan Tunggulmas di Jalan Tlogomas, Kota Malang, terus disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Jika sebelumnya mewacanakan pola satu arah untuk mengantisipasi kemacetan selama arus mudik, namun rencana itu diurungkan dan merubah dengan tiga pola rekayasa.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono, mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas di sekitar Jembatan Tunggulmas, perlu dilakukan agar tidak terjadi kemacetan saat terjadinya arus mudik pra Lebaran atau saat Lebaran. “Minggu lalu telah ada pertemuan dan pembahasan bersama dengan Forum Lalu Lintas. Dimana ada usulan untuk penerapan satu arah dan sudah kami rapatkan. Hasilnya, ada tiga pola yang akan diterapkan di jembatan tersebut,” ujar Heru, Kamis (21/04/2022) tadi.

Dijelaskannya, untuk pola yang akan diterapkan pertama, yakni pemasangan traffice light (TL) portable. Pemanfaatan ini untuk mengatur dan menghambat arus lalu lintas, agar tidak terjadi kepadatan.

“Ini nanti akan kita lihat, jika kendaraan mengalami kemacetan sampai di RS UMM, kita laksanakan pola yang kedua,” imbuhnya.

Advertisement

Baca juga :

Untuk pola yang kedua, yakni penerapan satu arah di Jembatan Tunggulmas. Hanya kendaraan yang dari arah Tlogomas, yang diperbolehkan melewati jembatan Tunggulmas. Sementara kendaraan dari Tunggulwulung, tidak diperbolehkan melintas atau melewati jembatan tersebut.

“Jika dengan kedua pola itu masih belum mampu mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Tlogomas, pola terakhir akan kita terapkan yaitu menutup seluruh akses masuk jembatan Tunggulmas,” terangnya.

Menanggapi penerapan tiga pola yang direncanakan Dishub, Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan jika sebaiknya perencanaan tersebut dimatangkan terlebih dahulu dengan pihak Polresta Malang Kota dan Forum Masyarakat Transportasi atau Lalu Lintas. “Penerapan tiga pola itu dimatangkan dulu, kemudian dilanjutkan atau disimulasikan dulu di lapangan. Setelah itu, kalau sudah menemukan hasil yang paling efektif tentu itu yang dilakukan,” ungkap Bung Edi. (cw2/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas