Pendidikan
Pelaksanaan SBMPTN Panlok 55 Malang Sukses
Memontum Kota Malang — Sekitar 38.890 peserta mengikuti SBMPTN 2018 di Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, dan sejumlah sekolah lainnya, Selasa (8/5/2018). Pelaksanaan SBMPTN 2018 di Kota Malang ini terbilang sukses tanpa ada kendala berarti. Sebab penataan ruang dan jadwal waktu telah berjalan baik.
Ketua Panitia Lokal (Panlok) 55 Malang, Prof Dr Kusmartono, sekaligus Wakil Rektor I UB, mengatakan bahwa pelaksanaan SBMPTN 2018 terbilang sukses. “Agenda ujian SBMPTN dilakukan secara bertahap, yakni Saintek lebih dulu yang dilaksanakan di UM, kemudian dilanjutkan Soshum di UB. Sedangkan Campuran di UIN mengikuti jadwal Saintek dan Soshum. Jadi tidak terlalu macet. Hanya saat keluar masuk saja. Untuk pendampingan Difabel oleh pengawas, dan kami fasilitasi tempat nyaman,” jelas Kusmartono.
Di hari yang sama, para siswa yang telah diterima melalui jalur SNMPTN sebelumnya, melakukan daftar ulang di PTN tujuan. Tentunya, pemandangan di kampus tujuan terlihat padat. Hal ini nantinya akan berlaku usai pengumuman hasil seleksi SBMPTN 2018 yang diumumkan pada 3 Juli 2018.
Dalam monitoring pelaksanaan SBMPTN, selain dihadiri Rektor UB Prof Dr Ir MS, Rekor UM Prof Dr H Ah. Rofi’uddin MPd, Rektor UIN Prof Dr Abdul Haris MAg, dan Wakil Rektor masing-masing, juga dihadiri Sekretaris Dirjen Belmawa Prof Rina Indriastuti, SE, MS. “Pelaksanaan SBMPTN saat ini termasuk baik, tidak ada soal bocor, kecurangan, dan lainnya. Nantinya melalui monev, kami akan mengevaluasi dan memastikan UTBK dan UTBC efisien atau bagaimana. Sebab nantinya, sarana prasarana UTBK harus diperbanyak lagi. Saat ini, alternatif UTBK yakni menggunakan gawai berbasis Android milik peserta. Dijamin aman, karena sebelumnya gawai mereka harus diinstal ulang dengan aplikasi yang diijinkan. Contohnya pelaksanaan oleh 1.000 peserta SBMPTN di Universitas Padjajaran Bandung,” terang Rina.
Sebagai informasi, untuk pelaksanaan SBMPTN di Malang ada sekitar 38.890 peserta, yang terdiri dari Saintek 16.310 peserta di UM, Soshum 17.242 peserta di UB, Campuran 3.588 peserta di UIN, dan UTBK dekstop 1.750 peserta, yang terbagi UM 825, UB 745 dan UIN 180 peserta. Dari jumlah tersebut, ada beberapa peserta difabel, diantaranya Saintek 2 orang (Tuna rungu 1 dan Tuna daksa 1), Soshum 8 orang (Tuna netra 2, Tuna rungu 4, Tuna wicara 1, Tuna rungu dan wicara 1), dan Campuran 3 orang (Tuna netra 2, dan Tuna rungu 1).
Dalam pelaksanaan SBMPTN Panlok 55, ada temuan unik yang diungkapkan oleh Wakil Rektor I UIN Dr. H. M. Zainuddin mengenai peserta tuna netra. “Panlok 55 telah berusaha maksimal, semoga hasilnya nanti mahasiswa yang berkualitas. Untuk 2 peserta tuna netra di UIN, setelah diversifikasi ternyata bukan difabel,” ungkap Dr. H. M. Zainuddin, saat preskon.
Berdasarkan data peminat SBMPTN, peminat prodi paling tinggi di Indonesia saat ini yaitu Farmasi. Sementara di UB, peminat prodi 3 besar, yaitu Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter, dan Manajemen. Di UM, yaitu Manajemen, Psikologi, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sedangkan di UIN, peminat prodi 3 besar, yaitu Pendidikan Dokter, Manajemen, dan Psikologi.
Ujian tulis SBMPTN dilaksanakan dengan memilih 1 (satu) dari 2 (dua) metode, yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Dimana pelaksanaan UTBK menggunakan desktop (PC) yang disediakan panitia. Sementara UTBK menggunakan perangkat bergerak (Tablet atau Telepon Pintar) berbasis Android yang dibawa sendiri oleh peserta hanya berlaku di Panlok Bandung, yakni di Universitas Padjajaran. Sementara, peserta yang memilih program studi Ilmu Seni dan/atau Keolahragaan diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan (UK) yang ditentukan oleh masing-masing PTN tujuan pada tanggal 9 Mei 2018 dan/atau 11 Mei 2018.
Materi Ujian Tulis terdiri atas Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) terdiri atas mata uji Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TPA Verbal, TPA Numerikal, dan TPA Figural; Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) terdiri atas mata uji Matematika IPA, Biologi, Kimia, dan Fisika; Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi. (rhd/yan)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED