Kota Malang
Dinkes Kota Malang Siapkan Tiga Isoter Baru untuk Antisipasi Lonjakan Covid-19
Memontum Kota Malang – Melonjaknya kasus virus Covid-19 yang kian hari kian meningkat, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, berencana membuka tiga tempat baru untuk isolasi terpusat (Isoter). Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif.
Ketiga tempat tersebut yaitu Balai Besar Bina Pemerintahan dan Desa di Jalan Raya Langsep, lalu Balai Pusat Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Jalan Kawi dan Vocabulary Education Development Center (VEDC) di Arjosari, Kota Malang.
“Insyallah, tiga itu yang berusaha kita dapat untuk menjadi Isoter yang baru. Saat ini, kita masih bersurat kepada instansi yang membawahi ketiga tempat tersebut agar diizinkan untuk digunakan sebagai isoter,” ujarnya Senin (28/02/2022).
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Dirinya menyebutkan, jika di tiga tempat tersebut masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Untuk di Balai Besar Bina Pemerintahan dan Desa di Jalan Raya Langsep disebutkan ada 90 tempat tidur, Gedung BPSDM sebanyak 254 tempat tidur, dan VEDC ada sekitar 40 hingga 60 tempat tidur.
Penambahan Isoter tersebut dilakukan, lantaran jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di dua Isoter di Kota Malang, saat ini sudah mencapai 402 orang. Untuk di Isoter RS Lapangan Idjen Boulevard memiliki kapasitas 372 bed dan di Isoter Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ada sebanyak 52 bed. “Bed Isoter di SKB saat ini yang terisi ada 48 tempat tidur, berarti masih menyisakan empat tempat tidur. Kemudian di RS Lapangan sudah tersisa sekitar 18 tempat tidur,” katanya.
Untuk yang dirawat di dua tempat tersebut, tambahnya, didominasi oleh klaster rumah atau klaster keluarga. Ada pun usia pasien, dengan usia 40 hingga 50 tahun. “Yang di rawat di dua tempat tersebut kebanyakan kategori ringan atau gejala ringan. Kebanyakan tertular dari klaster rumah atau klaster keluarga,” paparnya. (cw2/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED