Pemerintahan

Kota Malang Tertahan di Level 2 Versi Asesmen Kemenkes

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), masih berupaya memaksimalkan tracing kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasarkan asesmen Kementrian Kesehatan (Kemenkes), perihal tracing menjadi kekurangan Kota Malang yang menghambat masuk ke kategori Level 1. Hal tersebut, disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji, saat ditemui di Balai Kota, seisai mengikuti Rapat Paripurna, Senin (04/10/2021).

“Jadi, berdasarkan asesmen Kemenkes, terakhir Kota Malang masuk pada posisi Level 2. Untuk bisa dikategorikan Level 1, kita kurang perihal tracing,” jelas Sutiaji.

Baca juga:

    Dirinya mengakui, bahwa saat ini untuk tracing kontak erat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, masih pada skala 1:14. “Nah mestinya itu bisa ditingkatkan sesuai prosedur dari pusat. Yakni, menjadi 1:15. Sehingga, kita bisa Level 1 versi asesmen Kemenkes,” sambungnya.

    Menurut orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu, permasalahan di lapangan yang sering dihadapi saat tracing, adalah banyaknya warga yang merupakan pendatang. “Di Kota Malang ini orang yang harusnya ditracing, itu tidak ada. Misal yang positif satu orang, lalu kita cari kontak erat dengan orang-orang sekitarnya, bisa jadi mereka tidak ditemukan karena pendatang,” papar Sutiaji.

    Advertisement

    Dirinya pun mengungkapkan, bahwa berdasarkan grafik penilaian dari Kemenkes, sejumlah poin sudah masuk dalam kategori Level 1. “Mulai dari kasus konfirmasi, kasus rawat inap di Rumah Sakit (RS) rujukan, kasus kematian, testing hingga treatment, kita sebenarnya sudah Level 1 semua. Hanya tracing, kita yang angkanya masih kurang. Andaikan bisa dilakukan tracing 1:15, kita sudah masuk Level 1 versi asesmen Kemenkes,” tutur pemilik kursi N1 Kota Malang itu. (hms/mus/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas