SEKITAR KITA
Sinergi Baznas Optimalisasikan Program Pemkot Malang di Masa Pandemi
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengapresiasi positif program pelaksanaan dan pengembangan yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang. Selain mempunyai andil besar dalam memanfaatkan potensi zakat untuk kesejahteraan masyarakat, terutama di masa pandemi ini, banyak warga Kota Malang yang terdampak perekonomiannya, juga didukung melalui kolaborasi visi dan misi yang dilakukan Pemkot Malang.
“Berbagi kegiatan perlu terus dikuatkan di masa pandemi. Pemkot Malang bersama Baznas, beberapa waktu lalu juga telah menyalurkan paket sembako sebanyak 1.250 paket per kecamatan dan 250 paket untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujar Wali Kota Sutiaji.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Hal itu diambil dari program Gerakan Seribu Rupiah (GERBU) dari aparatur sipil negara (ASN) yang dikelola Baznas Kota Malang. Jadi, Pemkot Malang Malang akan terus membantu warga terdampak Covid-19 dan menguatkan jaminan sosial.
Selain GERBU, pihak Pemkot Malang juga menggandeng Baznas, bersama BPR Tugu Artha untuk menjalankan program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR). Program tersebut juga berhasil membuat Kota Malang meraih penghargaan Inovasi Terbaik dalam Program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir pada TPAKD Award 2020.
“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan biaya untuk melunasi hutang kepada rentenir. Program OJIR untuk membantu masyarakat yang ekonominya lemah dan terjerat utang kepada rentenir,” ungkap Sutiaji.
Pembiayaan yang tanpa bunga dengan melibatkan Baznas dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha, yang sumber pembiayaan dan menutupi biaya kredit dan bunga pinjaman, dirasa sangat membantu. Karena debitur atau penerima manfaat program hanya membayar pokok pinjaman saja. Sementara kemudahan maksimal pinjaman senilai Rp10 juta dengan maksimal pengembalian dua tahun. Di satu sisi, bak gayung bersambut, Baznas pun terus berinovasi dan mengoptimalkan berbagai strategi sesuai dengan visi dan misi Wali Kota Malang.
“Kami ini suatu bagian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam rangka menangani masalah-masalah sosial kemanusiaan, ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Khususnya, kepada fakir miskin dan anak yang tidak mampu. Dalam menjalankan program, kami memiliki delapan strategi demi bangkitkan zakat dan mengentaskan kemiskinan,” ujar Ketua Baznas Kota Malang Sulaiman.
Kedelapan strategi itu, antara lain penguatan sosialisasi dan edukasi zakat, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia pengelola atau amil, penguatan sistem IT pengelolaan zakat, serta penguatan database muzaki dan mustahik. Sistem pelaporan keuangan yang akuntabel, penguatan koordinasi yang efektif antarpengelola zakat di semua tingkatan, penguatan pendayagunaan zakat yang strategis dan tepat guna, serta koordinasi dengan pemangku kepentingan pengentasan kemiskinan di Kota Malang, juga menjadi strategi Baznas Kota Malang.
“Strategi tersebut perlu dimaksimalkan, karena tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak penurunan ekonomi, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, kami pun juga bersinergi dengan Pemkot Malang yang menggagas program OJIR dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pegiat UMKM,” terang Sulaiman.
Dalam program OJIR tersebut, dana zakat infaq shadaqah (ZIS) menjadi dana jaminan pengamanan sosial bagi masyarakat. Di mana dana ini akan sangat tepat digunakan dalam rangka membentengi masyarakat kecil agar tidak masuk dalam jeratan rentenir. “Kami bersama Pemkot Malang, berkomitmen memberantas bank titil atau rentenir yang notebenenya mencekik para peminjamnya dengan bunga tinggi,” sambungnya.
Pembiayaan program ini, kata dia, bersumber dari BPR Tugu Artha Sejahtera serta menggandeng Baznas Kota Malang. Di sini, pihak terkait berperan menanggung biaya administrasi atas pembiayaan yang dikeluarkan BPR Tugu Artha Sejahtera kepada masyarakat sasaran program OJIR.
Berdasarkan data yang dihimpun Baznas Kota Malang, sudah ratusan penerima manfaat pendistribusian dana ZIS pada tahun 2020. Semuanya terbagi ke dalam tujuh sektor program, yaitu pembangunan masjid sebanyak 17 sasaran, bedah rumah atau renovasi menyasar 17 warga, program catering berkah yang menjangkau 63 lanjut usia (Lansia), dan sejumlah 139 penerima manfaat program OJIR. Sedangkan untuk program pendidikan sejumlah delapan anak, program kesehatan ada 12 penerima manfaat, dan terakhir program sarana usaha sebanyak 24.
Salah seorang penerima manfaat program bedah rumah, Zainal Arifin, mengaku senang akhirnya rumah yang ditempatinya bersama istri, ketiga anak, dan tujuh cucunya bisa direnovasi oleh Baznas Kota Malang. “Awalnya, dulu sudah empat kali pihak RT dan RW menjanjikan renovasi rumah ke kami. Namun tak kunjung terealisasi, yang kelima kalinya pihak Baznas datang langsung menyurvei. Alhamdulillah langsung ditangani, dan kami pindah ke rumah sementara selama pembangunan,” ujar Zainal Arifin.
Rumah yang terletak di Jalan Kepuh Gang 10, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, itu direnovasi selama dua minggu. Mencangkup peninggian pintu rumah dan dinding, mengganti atap, dan pemasangan ubin. “Dulu rumah kami sering bocor, kalau hujan angin langsung mengungsi ke tetangga. Sekarang sudah tidak, sudah aman dan nyaman,” terang pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu.
Manfaat program Baznas Kota Malang juga dirasakan oleh salah satu penerima pinjaman OJIR, Bianti Puspa. Saat ditemui di kediamannya, Villa Bukit Tidar, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, wanita berhijab ini menceritakan bahwa ia bersama rekan-rekannya terjerat rentenir.
“Banyak di sini yang pinjam ke rentenir, tetangga-tetangga, ya untuk modal usaha. Awalnya ada salah seorang warga di sini yang terkena kasus cukup menghebohkan dengan rentenir, dari situ pihak RW langsung mendata siapa saja yang juga hutang di bank titil,” katanya.
Dari pendataan itu, Bianti menjelaskan bahwa pihak RW mengoordinasikan warga yang terjerat pinjaman online (pinjol) untuk mendapat bantuan pinjaman OJIR dari Baznas Kota Malang. (mus/sit/adv)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED