Kota Malang

Pemkot Malang Siap Gas-Rem dalam Penanganan Covid-19

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, mengikuti Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD secara virtual. Pelaksanaan yang berlangsung di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (16/08) itu, Wali Kota Sutiaji beserta jajaran, tampak kompak mengenakan masker merah putih.

Baca Juga:

    Usai mengikuti pidato presiden, Sutiaji mengatakan, akan mengambil langkah gas-rem dalam penanganan pandemi. “Saya kira semua hal yang disampaikan Pak Presiden dalam pidatonya, bisa diterapkan di Kota Malang. Terlebih, dalam kaitannya dengan penanganan Covid-19,” ungkap Wali Kota.

    Orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu menjelaskan, akan berkoordinasi dengan semua jajaran terkait, berkaitan dengan hal tersebut. “Karena untuk penanggulangan Covid-19, yang tahu adalah satgas masing-masing. Jadi, perlu kami pertimbangkan kapan harus ngegas dan kapan harus pelan ngerem. Koordinasi dengan semua jajaran juga sangat penting,” jelasnya.

    Untuk tindakan ngegas, tambahnya, berarti Pemerintah Kota (Pemkot) Malang harus mempertimbangkan perekonomian. “Ekonomi juga harus jadi bahan pertimbangan untuk terus menerus melindungi masyarakat ke depan kalau kita ngegas. Hal itu dimaksudkan supaya Covid-19 tidak menjadi ketakutan. Kalau takut, bisa-bisa ekonomi kita akan menurun,” tambahnya.

    Advertisement

    Meski begitu, dirinya mengatakan bahwa tidak boleh terlalu lengah saat penanganan Covid-19. Pasalnya, jika terlalu fokus pada perekonomian tanpa mengutamakan protokol kesehatan (prokes), bisa menjadi celah penambahan kasus yang makin tinggi.

    “Terlebih literasi terhadap masyarakat berkaitan dengan pentingnya Prokes. Ditambah, bagaimana vaksin ini bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

    Sementara itu, berkaitan dengan vaksinasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan bahwa saat ini vaksinasi sudah masuk pada dosis kedua. “Kita kejar dosis pertama, supaya sama dengan dosis kedua. Sehingga, nanti pada saat tercapai 70 persen itu lengkap pada dosis pertama dan kedua,” kata dr Husnul.

    Sehingga, terangnya, itulah yang dinamakan tercapainya herd imunnity.

    Advertisement

    Untuk vaksin yang belum tersalurkan ada sekitar 200.000 dosis. “Itu tersebar di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) seluruh Kota Malang,” tambahnya. Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (Nakes), sudah disuntikkan sebanyak 9.000 dosis. “Target kita 12.000 untuk dosis ketiga bagi nakes” tutur mantan Dirut RSUD Kota Malang itu. (hms/mus/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas