KREATIF MASYARAKAT
Kayutangan Heritage Malang Diminati Wisatawan Lokal
Memontum Kota Malang – Kampung Kayutangan Heritage sejatinya masih dalam proses pembangunan dan perawatan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR).
Meski belum resmi dibuka, nyatanya wisata kampung tematik Kota Malang ini cukup banyak diminati oleh wisawatan lokal.
Baca juga:
- Kendalikan Inflasi, Diskopindag Kota Malang Segera Operasi Pasar dan Pantau Harga Sembako
- Antisipasi Inflasi Jelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Langkah Strategis
- KPK Kembali Periksa 14 Pokmas di Dugaan TPK Suap Dana Hibah DPRD Jatim
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati, mengatakan bahwa yang menjadi jujukan favorite adalah spot jembatan di dalam perkampungan yang telah dipoles apik.
“Sementara ini Kampung Kayutangan masih tutup, jadi memang belum dibuka secara umum. Tapi meski begitu banyak tamu yang masuk, yang dicari hanya spot jembatan itu kebanyakan,” ungkapnya, Sabtu (26/06).
Karena belum dibuka secara resmi, pihaknya pun juga belum menerapkan tiket masuk. Sehingga sulit untuk mengetahui berapa rata-rata jumlah wisatawan yang berkunjung tiap harinya.
“Jadi mereka masuk dengan sendirinya, karena kami belum menerapkan tiketing,” sambung Mila.
Walaupun belum dibuka secara umum, Mila menjelaskan bahwa beberapa persiapan sudah dilakukan oleh warga. Salah satunya dengan wacana penerapan zona wisatawan maupun pengadaan tour guide.
“Kalau masa pandemi kan harus ada pembatasan jumlah pengunjung. Mungkin konsep yang akan kita ambil adalah dengan membagi zona,” jelasnya.
Dengan luasnya area Kayutangan Heritage, tak mungkin satu wisatawan berkunjung ke semua spot. Sehingga Mila bersama warga akan menentukan atau membagi Kayutangan Heritage menjadi empat zona.
“Satu zona mungkin sepuluh spot saja, jadi tidak ada penumpukan. Mungkin tamu yang lain akan diarahkan ke zona berbeda, tapi bisa gantian,” bebernya.
Untuk tour guide, rencananya pun akan diambil dari beberapa warga asli Kayutangan Heritage.
“Kita siap. Beberapa warga sudah ada yang punya sertifikat karena mengikuti pelatihan guiding,” tegasnya.
Lebih lanjut, wanita berhijab ini mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga sudah memiliki beberapa rencana kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengadakan event di Kayutangan Heritage.
“Salah satunya dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tapi belum tau apa dan kapan, masih sebatas rencana. Namun bisa kita arahkan buat event di spot jembatan yang viral itu, mungkin keroncongan atau kulineran,” tegas Mila Kurniawati. (mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang3 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang