KREATIF MASYARAKAT
Kayutangan Heritage Malang Diminati Wisatawan Lokal
Memontum Kota Malang – Kampung Kayutangan Heritage sejatinya masih dalam proses pembangunan dan perawatan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR).
Meski belum resmi dibuka, nyatanya wisata kampung tematik Kota Malang ini cukup banyak diminati oleh wisawatan lokal.
Baca juga:
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati, mengatakan bahwa yang menjadi jujukan favorite adalah spot jembatan di dalam perkampungan yang telah dipoles apik.
“Sementara ini Kampung Kayutangan masih tutup, jadi memang belum dibuka secara umum. Tapi meski begitu banyak tamu yang masuk, yang dicari hanya spot jembatan itu kebanyakan,” ungkapnya, Sabtu (26/06).
Karena belum dibuka secara resmi, pihaknya pun juga belum menerapkan tiket masuk. Sehingga sulit untuk mengetahui berapa rata-rata jumlah wisatawan yang berkunjung tiap harinya.
“Jadi mereka masuk dengan sendirinya, karena kami belum menerapkan tiketing,” sambung Mila.
Walaupun belum dibuka secara umum, Mila menjelaskan bahwa beberapa persiapan sudah dilakukan oleh warga. Salah satunya dengan wacana penerapan zona wisatawan maupun pengadaan tour guide.
“Kalau masa pandemi kan harus ada pembatasan jumlah pengunjung. Mungkin konsep yang akan kita ambil adalah dengan membagi zona,” jelasnya.
Dengan luasnya area Kayutangan Heritage, tak mungkin satu wisatawan berkunjung ke semua spot. Sehingga Mila bersama warga akan menentukan atau membagi Kayutangan Heritage menjadi empat zona.
“Satu zona mungkin sepuluh spot saja, jadi tidak ada penumpukan. Mungkin tamu yang lain akan diarahkan ke zona berbeda, tapi bisa gantian,” bebernya.
Untuk tour guide, rencananya pun akan diambil dari beberapa warga asli Kayutangan Heritage.
“Kita siap. Beberapa warga sudah ada yang punya sertifikat karena mengikuti pelatihan guiding,” tegasnya.
Lebih lanjut, wanita berhijab ini mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga sudah memiliki beberapa rencana kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengadakan event di Kayutangan Heritage.
“Salah satunya dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tapi belum tau apa dan kapan, masih sebatas rencana. Namun bisa kita arahkan buat event di spot jembatan yang viral itu, mungkin keroncongan atau kulineran,” tegas Mila Kurniawati. (mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED