Olahraga

485 Pesilat Merpati Putih Bertarung Sengit, Berebut Piala Pangdivif 2 Kostrad dan Piala Rektor Univeritas Brawijaya

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Kejurnas Pencak Silat Merpati Putih Universitas Brawijaya 2, yang digelar 21-24 November 2019 di Gedung Samanta Krida, hingga Sabtu (23/11/2019) masih berjalan seru dan kompetitif. Sejumlah 485 pesilat bertarung sengit dengan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Pada hari kedua ini, dari 42 kontingen se Indonesia, belum ada yang menunjukkan dominasinya. Kompetisi masih merata.

Kejurnas antar pelajar dan mahasiswa ini, dibuka Pangdivif 2 Kostrad Mayjend Tri Yuniarto yang diwakili Aster Divif 2 Kostrad Kolonel Erwin, Kamis 21 November 2019. Kejuaraan ini memperebutkan piala bergilir juara umum dari Pangdivif 2 Kostrad dan piala juara umum Rektor Universitas Brawijaya.

Ratusan pesilat putra putri dari kota dan kabupaten di Indonesia ini, menyajikan pertarungan trengginas. Kejuaraan versi Merpati Putih (MP) ini memiliki karakter berbeda dengan pencak silat lain.

Kategori yang dipertandingkan bukan sebatas sabung dan jurus wajib. Menariknya juga mempertandingkan kategori getaran tutup mata dan stamina tenaga pematahan benda keras.

Advertisement

Kategori getaran dan pematahan benda keras ini, sebagai bukti jika kemampuan pesilat Merpati Putih bukan abal abal atau rekayasa. Namun, merupakan kemampuan nyata.

Pertandingan getaran tutup mata ini, pesilat akan ditutup rapat matanya dengan plester, dan menggunakan kacamata renang yang ditutup lakban hitam. Setiap pesilat diberi waktu 8 menit untuk melewati 80 tonggak halang rintang. Setiap menyentuh mendapat nilai minus satu. Jika menemukan benda dan bisa menyebut nama atau warna bendanya tanpa menyentuh, mendapat nilai 5.

Lebih seru lagi, kategori pematahan benda keras. Setiap pesilat harus mematahkan benda keras rangkap, seperti beton cor, kikir baja, stang pompa besi dan es balok.

Lebih heboh lagi, setiap atlet kategori perkelahian, wajib mematahkan beton cor. Ini sebagai syarat ujicoba stamina tenaga.

Advertisement

Pembukaan kejurnas ini juga dimeriahkan penampilan topeng malangan dan atraksi bela diri silat militer (BDSM) pasukan tempur Alap alap Arhanudri 2 Kostrad.

Nampak hadir Ketua MP Kota Malang Yanuar Yong, Ketua MP Jatim Hariyanto BS, Ketua MP Pusat Laksda purn DR Jayeng Tirto, Pewaris MP Amos dan Hemi, Dewan Guru Mas Purwono dan Mas Dalijan. Kejurnas ini juga mendapat dukungan dari Kombes Aji Polda Jatim dan Sekda Prov Jatim Heru Cahyono selaku pembina MP Jatim.

“Pencak silat adalah benteng NKRI. Maka sepatutnya, semua pihak ikut melestarikan,” ujar Kolonel Erwin. (yan)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas