Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Hadiri Peresmian OSS Berbasis Resiko
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, hadiri peresmian peluncuran sistem Online Single Submission (OSS) berbasis Resiko secara virtual di NCC Balai Kota Malang, Senin (09/08) tadi. Turut hadir dalam pelaksanaan itu, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Muhamad Sailendra, beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam acara tersebut, Presiden RI, Joko Widodo, secara langsung meresmikan program yang diharapkan mampu meningkatkan iklim usaha di Indonesia. “Pandemi tidak boleh menghentikan upaya kita untuk melakukan reformasi struktural. Salah satunya upaya kemudahan prosedur berusaha dan investasi,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga:
- Pengelolaan Sampah Kota Malang, Pj Wali Kota Sampaikan Pentingnya Peran RW dan Elemen Masyarakat
- Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Iwan Sebut Belum Terima Dugaan Ketidaknetralan ASN Kota Malang
- Penanganan ATS/APS di Kota Malang, Pj Wali Kota Iwan Ajak RT dan RW Berperan Aktif
- Jelang Pilkada 2024, Pemkot Malang Ajak Ratusan Ketua RW Ikuti Peningkatan Kapasitas
- Asrama SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang Terbakar
Dirinya menambahkan, pada tahun 2020 Indonesia masuk dalam peringkat 73 dari 190 negara dalam kemudahan berusahanya. Oleh karena itu, untuk makin mendukung kemudahan berusaha, Pemerintah Pusat meluncurkan OSS berbasis resiko.
“Ini reformasi yang sangat signifikan dalam perizinan, secara online terintegrasi terpadu dengan paradigma berbasis risiko. Nanti jenis perizinan akan disesuaikan dengan tingkat resikonya,” terangnya.
Masih menurut Presiden, kepada seluruh Kepala Daerah untuk mampu disiplin mengikuti kemudahan dalam OSS. “Akan saya awasi di lapangan. Apakah dengan OSS berbasis resiko ini prosesnya benar semakin sederhana, apakah standartnya sama di seluruh Indonesia, dan apakah semakin cepat,” papar Jowoki.
Sementara itu, Wali Kota Sutiaji, mengaku jika pada dasarnya kemudahan perizinan sudah dijalankan di Kota Malang. “Kita kan sudah jalan cuman ini ada launching dari pusat. Dan saat ini OSS berbasis resiko,” ucapnya.
Oleh sebab itu, terang Sutiaji, dipilah menjadi tiga. Yaitu resiko rendah, resiko sedang, dan resiko berat. “Kalau resiko rendah hanya daftar saja, hanya perlu izin berusaha saja. Dulu nilainya Rp 50 juta, tapi sekarang menjadi Rp 5 milyar,” tambahnya.
Diakui pemilik kursi N1 ini, di Kota Malang sendiri didominasi banyak usaha yang beresiko rendah. “Di daerah sini belum banyak yang beresiko sedang dan besar atau tinggi,” tutur Sutiaji. (hms/mus/sit)
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Pria Mesum Lakukan Aksi Eksibisionisme ke Karyawati Terekam CCTV Pasar Besar Kota Malang
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Kota Malang4 minggu
Lestari dan Kembangkan Budaya, Disdikbud Kota Malang Gelar Drama Kolosal di Museum Mpu Purwa
- Kota Malang4 minggu
Disdikbud Kota Malang Gelar Penguatan Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD