Kota Malang

Wali Kota Sutiaji Tinjau Suhat, Temukan Drainase Tertutup Hingga 50 Meter

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Banjir yang mengepung banyak titik di Kota Malang membuat Wali Kota terusik. Rabu (06/01) pagi ini, Wali Kota Malang, Sutiaji, melakukan peninjauan ke beberapa titik banjir, salah satunya di jalan Soekarno-Hatta. Tidak sendirian, beberapa jajaran Pemkot dan DPRD komisi C Kota Malang juga turut meninjau. Seperti Sekda, Wasto, Ketua Komisi C DPRD, Fathol Arifin, Kepala DPUPRPKP, Hadi Santoso, petugas Damkar, beserta jajaran.

Orang nomor satu di Kota Malang itu bahkan ikut turun ke gorong-gorong untuk mengecek kondisi. Selain itu, terdapat penyumbatan drainase di bawah paving, sehingga harus dilakukan pembongkaran. “Saya menemukan tidak berfungsinya drainase yang seharusnya menjadi saluran. Kita sebenarnya punya set plan drainase integratif,” kata Sutiaji.

Diapun mengungkapkan mengapa titik jalan Seokarno-Hatta menjadi salah satu perhatiannya. “Saya titik disini, sesungguhnya air yang melimpah sampai ke Kedawung juga dari sini. Makanya saat ini kita lihat, dan dari peninjauan ternyata lebih dari 50 meter tertutup total oleh sampah dan sedimen,” jelasnya.

Oleh karena itu, Sutiaji lantas langsung meminta Sekda dan Asisten II untuk menambah satgas. “Satgas memang kita TPOK dan per kecamatan ada. Sekarang kan hanya 1 satgas, kasihan, keliling terus sendiri,” terangnya.

Advertisement

Sutiaji pun menegaskan bahwa perlunya kesadaran masyarakat juga untuk tidak membuang sampah sembarang. Dia mengharapkan ada sinergi dan bahu membahu antara masyarakat dengan Pemerintah dalam upaya menuntaskan permasalahan banjir di Kota Malang. “Dalam minggu depan kami akan gerakkan lagi GASS (Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen) dan akan kami terapkan di titik-titik banjir. Informasi yang kami dapatkan dari DPUPRPKP, sudah berkurang 6 titik banjir dari tahun 2019,” papar Sutiaji.

Lanjutnya, pihaknya akan meminta kepada Pemerintah Provinsi anggaran kurang lebih 128 miliar untuk saluran air di sepanjang jalan Soekarno-Hatta. Hal tersebut diakui Sutiaji juga sedang dibahas oleh pihak Pemprov, mengingat jalan Soekarno-Hatta merupakan jalan provinsi. “Kalau itu sudah dilaksanakan, insyaallah Borobudur, Kedawung, dan wilayah sini tuntas permasalahan banjirnya. Selain itu masih ada PR kami, titik langganan banjir, dalam bulan ini akan dilakukan simulasi,” lanjutnya.

Saat melakukan tinjauan juga ditemukan beberapa tempat makan dan proyek yang bangunannya menutup jalur gorong-gorong. Berkaitan dengan itu, Sutiaji mengatakan bahwa semua pengusaha yang melanggar akan ditindak. “Akan kita bongkar, tapi ada prosedurnya, tidak serta merta, harus ada dasar hukumnya. Jangan sampai mereka merasa hak-haknya kita rampas,” tutupnya. (cw1/ed2)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas