Lumajang

Tahun Ini Pemkot Malang Targetkan Rehabilitasi 15 Sekolah

Diterbitkan

-

RUSAK: Salah satu sekolah yang mengalami kerusakan di Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Setelah melakukan pemetaan terkait dengan sekolah rusak di Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera melakukan tindak lanjut. Bahkan ditargetkan, akan ada 15 sekolah yang dilakukan rehabilitasi di penghujung tahun 2024.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa dari 58 sekolah, baik SD maupun SMP yang awalnya terindentifikasi mengalami rusak berat, kini dipetakan ada 51 sekolah. Dalam perbaikannya, akan menggunakan sumber pendanaan yang diutamakan dari Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kami mengoptimalkan data profil sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan pemetaan kebutuhan intervensi. Sumber pendanaan diperoleh dari APBD, DAK ataupun CSR dengan timeline penyelesaian rehabilitasi bangunan sekolah dengan kondisi rusak berat,” jelas Pj Wali Kota Iwan, Rabu (11/09/2024) tadi.

Ditambahkannya, terkait dengan pendanaan CSR, akan dikomunikasikan bersama dengan Kepala Bappeda. Dirinya berharap, kontribusi dan tanggung jawab perusahaan bisa menjadi alternatif dalam membantu Pemkot Malang melakukan perbaikan gedung sekolah.

Advertisement

Baca juga :

“Nanti saya akan berkomunikasi dengan Kepala Bappeda dan kita jadwalkan untuk bertemu. Beberapa waktu lalu, sudah saya sampaikan tentang kontribusi ini kepada perusahaan-perusahaan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, mengusulkan agar dalam program rehabilitasi sekolah tersebut dapat diusulkan dalam Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Malang. Terlebih, DPRD Kota Malang juga memiliki 45 anggota yang tersebar di masing-masing kecamatan.

“Karena di kita ada 45 anggota dewan, mereka bisa pegang satu sekolah, nanti sisanya biarkan pimpinan. Misalnya saya Dapil Lowokwaru ya nanti pegang satu sekolah yang ada di sana, begitu pun dengan yang lain,” kata Made.

Advertisement

Selain itu, anggota DPRD Kota Malang periode 2024-2029, Suyadi, menyarankan agar dalam perbaikan tersebut tidak hanya berfokus di jenjang SD dan SMP saja. Melainkan, mulai dari Paud dan Taman Kanak-Kanak (TK).

“Karena di TK itu mereka masa golden age (usia emas). Di fase tersebut juga penting untuk diperhatikan karena pertumbuhan anak berkembang begitu pesat dan kecerdasan anak akan terbentuk di usia 4 tahun,” tambah Suyadi. (rsy/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas