Kota Malang

Sambut HUT Kota Malang, Ini Penjelasan Wali Kota Sutiaji Tentang Logo dan Tema

Diterbitkan

-

Sambut HUT Kota Malang, Ini Penjelasan Wali Kota Sutiaji Tentang Logo dan Tema

Memontum Kota Malang – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 Kota Malang, yang jatuh pada 1 April 2022 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah menyiapkan Logo dan tema. Tema yang diambil yakni, Kolaborasi, Akselerasi, dan Bangkit Bersama.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengungkapkan bahwa pilihan tema tersebut merefleksikan semangat kebangkitan dalam bingkai keselarasan langkah mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Malang Bermartabat. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir, Kota Malang menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

“Kita sudah melihat sejumlah indikasi empirik positif. Untuk bangkit bersama, kita butuh kolaborasi, bersatu sehingga ada akselerasi pembangunan yang menyejahterakan,” ungkap Sutiaji, Kamis (17/03/2022).

Menurutnya, optimisme akan kebangkitan tidak terlepas dari penanganan pandemi Covid-19, yang semakin baik sebagai modal penting membangun kembali sendi-sendi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Ketika, era awal pandemi Covid-19, perekonomian Kota Malang sempat terkontraksi di angka -2,26 persen di tahun 2020. Namun, seiring berjalannya waktu, perekonomian Kota Malang, semakin tumbuh dan melesat di angka 4,21 persen pada tahun 2021.

Advertisement

Lebih lanjut Wali Kota Sutijai menjelaskan, dalam perkembangannya, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) juga mengalami peningkatan. Yakni pada 2020 sebesar Rp 491 miliar, kemudian pada 2021 sebesar Rp 603 miliar. Selain itu, indeks pembangunan manusia (IPM) juga mengalami peningkatan di angka 82,04 persen tahun 2021.

Hadirnya Mall Pelayanan Publik (MPP) dan infrastruktur strategis seperti Jembatan Tunggulmas, sekolah-sekolah baru dan terus berprosesnya Malang Creative Center (MCC) serta ditopang dengan akuntabilitas kinerja pemerintahan berpredikat sangat baik secara nasional menjadi tambahan modal optimisme menjalani tahun 2022. Kesemuanya, dirangkum dalam narasi HUT Ke-108 Kota Malang yang dimaknai dalam tema resmi, yakni Kolaborasi, Akselerasi dan Bangkit Bersama.

Kolaborasi, yang berarti Kota Malang yang sarat dengan sejarah, budaya dan potensi diyakini akan tumbuh menjadi kota terkemuka di kancah nasional bahkan dunia dengan mengusung semangat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, media, perbankan dan jasa keuangan, serta dunia usaha. Semua itu, untuk memaduserasikan sumber daya dan talenta untuk satu tujuan. Satu simfoni dalam ragam warna adalah energi untuk kota dan bangsa ini.

Baca juga :

Advertisement

Akselerasi, dimaksudkan bahwa Kota Malang memiliki keyakinan bahwa berbekal energi yang dialirkan lewat kolaborasi akan melahirkan momentum percepatan pemulihan ekonomi dan pencapaian target-target pembangunan.

Bangkit Bersama, dimaksudkan bahwa Kota Malang ingin mewujudkan kebangkitan yang bisa dirasakan seluruh masyarakat lewat program, kegiatan, inisiatif, inovasi pembangunan yang semakin inklusif dan berkelanjutan.

Ketiga, esensi tema resmi tersebut juga menjadi dasar perumusan logo resmi HUT ke-108  Kota Malang. Terdapat empat elemen utama dari desain logo. Elemen pertama adalah angka ‘108th’ berwarna biru yang menjadi penanda usia dan warna kebanggaan Kota Malang. Elemen kedua adalah elemen maskot Osi-Ji dengan gestur bersemangat untuk bersinergi.

Kemudian elemen ketiga yakni tulisan Kota Malang berwarna hijau, disertai narasi tema sebagai representasi warna lambang pemerintahan dan cita-cita kesejahteraan. Lalu, terakhir elemen keempat yakni kelopak bunga yang bermakna Malang sebagai kota bunga siap bermekaran secara sosial dan ekonomi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Melalui proses kurasi oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Malang, Muhammad Zahir Fikri, bisa terpilih atas logo yang dirinya buat. Dirinya merasa senang, bisa dilibatkan dalam HUT Kota Malang ini.

Advertisement

“Jadi dari ADGI menunjuk 3 membernya untuk sama-sama merancang. Jadi saya sama 2 orang teman saya kemarin istilahnya bekerjasama bukan kompetisi sengit. Jadi kerjasama, diskusi bareng, tetap punya hasil masing-masing. Dan masing-masing punya temanya untuk logo itu,” ucap Zafik saat ditemui, Kamis (17/03/2022).

Untuk proses pembuatan, dirinya mengatakan butuh waktu 1 Minggu saja. Mulai dikabari untuk diminta berpartisipasi dalam pembuatan logo HUT, sampai pemilihan itu seminggu. Kesulitan yang dihadapi yakni, cara desain yang dibuat bisa diterima oleh masyarakat luas.

“Kesulitannya itu menemukan kira-kira apa yang dimaui sama orang banyak, karena saya sadar bahwa saya mendesain agar diterima oleh banyak orang. Jadi, bukan desain untuk saya sendiri, kalau untuk saya sendiri tidak terlalu repot sama orang lain karena itu punya saya,” terangnya. (cw2/sit/hms)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas