Kota Malang
Pandangan Laily Fitriyah Liza Min Nelly untuk Kemerdekaan RI dan Ultah Arema di Kala Pandemi
Memontum Kota Malang – Bulan Agustus menjadi bulan penting untuk warga Kota Malang. Ada dua hal besar yang di peringati. Yakni 11 Agustus sebagai hari jadi Arema yang tahun ini berusia 34 Tahun (11 Agustus 1987) dan menjadi Klub Liga 1 terbesar Malang Raya. Lalu, 17 Agustus 2021 sebagai Hari Ke-6 Kemerdekaan Indonesia.
Untuk memperingati dua even tersebut, pandangan inspiratif dipaparkan oleh Ketua Perindo Kota Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly atau biasa di sapa Mbak Nelly, tentang bagaimana kemerdekaan di era pandemi dan pandangannya tentang Arema yang menginspirasi banyak warga Kota Malang khususnya kaum perempuan.
Baca Juga:
Mbak Nelly sendiri, merupakan salah satu perempuan menginsirasi di Kota Malang, dengan segudang prestasi dan mengemban berbagai jabatan potensial di pemerintahan seperti Wakil Sekretaris DPC Hanura Kota Malang, Wakil Ketua Srikandi Hanura Jawa Timur, Wakil Ketua Srikandi Pemuda Pancasila, Ketua Perindo Kota Malang, Komunitas Hijab Kota Malang, Komunitas Arema Peduli, Wakil Sekretaris KONI 2014 dan hingga kini menjabat sebagai Pengurus Koni Kota Malang Periode 2018 – 2023 sebagai Kabid Humas dan Media.
Pemilik Rumah Makan Sate Bang Saleh ini, saat ditemui Memo X (grup Memontum.com) menjelaskan bahwa pandemi saat ini merubah cara pandang merayakan kemerdekaan dan ulang tahun Arema, yang sebelumnya dirayakan secara meriah. Berikut wawancara dengan Mbak Nelly:
Memo: Bagaimana pandangan Mbak, terkait Kemerdekaan Ke-76 RI, yang digelar disituasi pandemi?
Nelly: Semangat untuk menggelar perayaan hari Kemerdekaan Ke-76 RI, di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini tentu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Situasinya memang tidak semeriah dengan perayaan kemerdekaan di tahun-tahun sebelumnya. Namun, dalam memaknai kemerdekaan itu bukan soal kemeriahan, tetapi bagaimana kita memaknai kemerdekaan dari sisi semangat perjuangan. Perjuangan untuk merdeka dan terbebas dari pandemi Covid-19.
Memo: Semangat apa yang harus tetap dimiliki masyarakat untuk merayakan HUT Kemerdekaan yang tentunya tidak bertentangan dengan prokes pemerintah?
Nelly: Semangat perayaan kemerdekaan di situasi pandemi Covid-19, tetap kita lakukan dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di halaman rumah dan di lingkungan sekitar. Tetap mengisi konten-konten di media-media sosial dengan slogan-slogan yang membangkitkan semangat perjuangan. Bahkan, juga ikut mengikuti perayaan dan lomba-lomba yang digelar secara online.
Menjadi pembeda adalah perayaan yang dilakukan secara online/daring dan mematuhi Prokes yang ditetapkan. Seperti halnya, yang dilakukan di ultah Arema yang selalu dirayakan setiap tanggal 11 Agustus. Memasuki 34 tahun tentunya Arema, memiliki nilai sendiri di hati masing-masing warga Malang Raya. Dengan tanpa berkerumun atau melanggar Prokes, euforia kemeriahan tetap dilakukan.
Memo: Tahun ini Arema genap berusia 34 tahun, harapan sebagai warga Malang untuk ulang tahun Ke-34 Arema, seperti apa?
Nelly: Arema dan Aremania harus terus memperkuat solidaritas. Karena dengan solidaritas, kita bisa melalui masa-masa sulit ini secara bersama-sama. Baik sulit karena prestasi di bidang sepakbola maupun sulit karena pandemi Covid-19. Sebagai warga, saya berharap Arema di ultahnya ke 34 harus menjadi teladan bagi dunia sepakbola Indonesia. Baik dalam prestasinya, semangat solidaritasnya maupun semangat dalam melawan pandemi Covid-19. Arema dan Aremania harus saling gotong royong dalam menjaga lingkungan sekitar dengan menjadi garda terdepan penanggulangan Covid-19.
Solidaritas yang menjadi pemersatu dikala pandemi menjadikan warga Malang, lebih kuat dan kokoh dalam menjaga nilai-nilai dan semangat baik semangat nasionalisme maupun patriorisme dalam kehidupan sehari-hari.
Memo: Bagaimana menjaga semangat nasionalisme dan patriotisme saat ini (di bulan Agustus, red) ? Terutama, di situasi pandemi yang tidak kunjung usai
Nelly: Kita sebagai warga negara harus menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan patriotisme. Semangat itu harus ditunjukan dengan cara mengembangkan sikap cinta tanah air dan cinta sesama sebagai warga bangsa. Saling tolong menolong dan bergotong royong, bahu membahu menghadapi pandemi Covid-19, agar kita segera terbebas dari situasi itu. Kita harus saling membantu, memberi semangat kepada keluarga, masyarakat yang terkena Covid-19 atau yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) serta membantu menyediakan bahan pokok bagi mereka yang kekurangan.
Memo: Disamping menjaga nilai- nilai nasionalisme, apa yang harus dilakukan masyarakat yang saat ini terutama di era pandemi seperti saat ini?
Nelly: Menjaga diri dalam hal ini menerapkan 6M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, melakukan vaksinasi) serta menjaga lingkungan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dimanapun kita berada. Serta saling mengingatkan untuk tidak berkerumun dan tetap memakai masker saat berada di luar.
Sebagai penutup, istri dari Bang Yahya, dan ibu dari 2 orang anak, Amar Fahrezky Yahya dan Hanin Mahdiyah Yahya ini, menyebutkan bahwa Kemerdekaan Ke-76 RI dan ultah Ke-34 Arema tahun ini dirayakan secara sederhana dan humanis sebagai bentuk kepatuhan masyarakat atas anjuran pemerintah pusat yang menginginkan perayaan yang tidak menimbulkan kerumunan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang masif.
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED