Kota Malang

27 Ibu Hamil di Kota Malang Meninggal Akibat Covid-19

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Sebanyak 27 ibu hamil di Kota Malang meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif Covid-19. Data tersebut terekam oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang selama lebih dari satu tahun pandemi berlangsung.

“Ibu hamil itu ada dua organ, dua nyawa, dan dua tubuh. Sehingga ketika terkena covid-19, begitu menyerang pernafasan, oksigen turun lebih banyak dibanding pasien yang tidak hamil,” ujar Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Kamis (19/08).

Baca Juga:

    Saturasi yang rawan menurun drastis itu diakibatkan kebutuhan oksigen dua kali lipat dari biasanya. Dimana sang ibu membutuhkan oksigen, begitu pula dengan janinnya.

    “Makanya begitu turun saturasi oksigennya, drop lebih cepat,” sambung mantan Kabid Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang itu.

    Advertisement

    Sehingga itulah yang mengakibatkan tingginya angka kematian ibu hamil akibat Covid-19, baik di Indonesia maupun di Provinsi Jawa Timur.

    “Untuk Kota Malang sendiri dari sekitar 5.000 ibu hamil, ada 36 yang meninggal dunia selama pandemi. 27 diantaranya meninggal karena Covid-19, sisanya akibat pendarahan, tekanan darah tinggi, maupun infeksi,” terangnya.

    Oleh sebab itu, Dinkes Kota Malang menargetkan ada 1.515 ibu hamil menerima vaksin Sinovac untuk dosis pertama maupun dosis kedua. Hal tersebut demi menekan angka kematian ibu hamil yang dirasa cukup tinggi di Kota Malang.

    “Kami akan memvaksin ibu hamil dengan vaksin Sinovac, karena masih jenis ini yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Sasarannya 1.515 menurut data, dengan umur 13-33 minggu,” kata dr Husnul.

    Advertisement

    Selain itu, isolasi terpusat (isoter) khusus ibu hamil juga telah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

    “Kita sudah ada isoter ibu hamil di Safe House Jalan Kawi. Tersedia 1 blok atau 12 tempat tidur disana,” jelasnya. (mus/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas