Hukum & Kriminal

Polresta Malang Kota Pastikan Maraknya Aksi Begal di Kota Malang Adalah Hoaks

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Masyarakat Kota Malang akhir-akhir ini diresahkan dengan informasi begal. Untuk menjawab keresahan ini, petugas Polresta Malang Kota melakukan aksi penyelidikan dan jemput bola, meskipun selama ini tidak ada korban pembegalan yang melapor. Dari hasil penyelidikan, Satreskrim Polresta Malang Kota menegaskan bahwa informasi pembegalan di Kota Malang yang marak di media sosial adalah hoaks dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengatakan bahwa setelah kepolisian melakukan penyelidikan di lapangan diantaranya dugaan aksi begal di depan kawasan Masjid Sabilillah, Kecamatan Blimbing, kemudian di daerah Ranugrati Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang dan baru-baru ini terjadi di sekitar sekolah Cor Jesu atau Jalan Jaksa Agung Suprapto serta di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan/Betek, tidak bisa dipastikan kebenarannya. “Begitu juga terkait postingan isu begal di beberapa TKP di Kota Malang, yang dibuat oleh selegram maupun konten kreator. Kami sudah lakukan penyelidikan. Dari penyelidikan tersebut, ternyata para konten kreator itu tidak mengetahui secara pasti kejadiannya. Mereka itu hanya melihat dari sosial media lain atau hanya mendengar selentingan,” jelasnya.

Bahkan para selegram yang membuat isu begal tersebut, juga sudah membuat klarifikasi baik surat maupun video. Bahwa, apa yang disampaikan itu tidak bisa dipastikan kebenarannya.

“Mereka hanya mendengar slentingan saja tanpa melakukan verifikasi kebenarannya,” ujarnya.

Advertisement

Petugas juga mendatangi satu persatu lokasi yang di sebut-sebut sebagai lokasi pembegalan. Dalam penyelidikan, petugas melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV.

Baca juga :

“Terkait postingan isu begal yang terjadi di dekat Masjid Sabilillah, sampai sekarang yang bersangkutan belum kita mintai keterangan karena sulit dihubungi. Isu dugaan begal di Jalan Mayjen Panjaitan, kami sudah memeriksa beberapa saksi dan CCTV. Kami memeriksa beberapa saksi warga. Memang ada sebuah motor Yamaha Aerox melintas, tetapi tidak melihat adanya pembegalan atau gerombolan yang mengikutinya,” jelasnya.

Begitu juga dengan yang terjadi di Jalan Jaksa Agung Suprapto dekat Sekolah Cor Jesu,  pihaknya telah memeriksa CCTV. Tidak ditemukan adanya gerombolan orang membawa senjata tajam yang membuntuti.

Advertisement

“Kami sudah memeriksa rekaman CCTV. Saat kami periksa sesuai jam dan kejadian, tidak ditemukan adanya gerombolan begal yang membuntuti terduga korban,” ujarnya.

Sedangkan isu begal di Ranugrati Sawojajar, petugas kepolisian memastikan hoaks. “Kalau yang di Ranugrati dipastikan adalah hoaks. Cerita begal itu dibuat agar yang bersangkutan bisa terhindar dari lilitan hutang,” tegasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu cek dan mengecek kembali kebenarannya, sebelum memposting sesuatu di media sosial. “Verifikasi terlebih dahulu sebelum memposting. Cek dulu kebenaran faktanya agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Admin kontens media sosial harus berhati-hati harus cek terlebih dahulu faktanya bagaimana. Agar tidak memimbulkan kegaduhan masyarakat dan tidak memimbulkan sanksi pidana,” tambahnya. (gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas