Pendidikan

Polinema Terapkan ‘Batman Ribone’ di UKM Batik Malangan

Diterbitkan

-

PKM Polinema menggandeng kemitraan dengan UKM Batik Bambu Kenangan.
PKM Polinema menggandeng kemitraan dengan UKM Batik Bambu Kenangan.

Memontum Kota Malang – Politeknik Negeri Malang (Polinema) terus melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Adalah tim dosen Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga, yakni Siti Amerieska, SE.,MSA.,Ak.,CA., Galuh Kartiko S.H., M.Hum., Novi Nugrahani S.E., M.Ak. Rika Wijayanti S.Pd., M.Ak. dan Farika Nikmah S.Sos., M.AB yang melakukan PKM kemitraan dengan menggandeng UKM Batik Bambu Kenangan yang berlokasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

PKM yang dilaksanakan pada Agustus 2020 itu, diberi judul ‘Batman Ribone’ (Batik Malangan Triple Bottomline) pada Pengrajin Batik Bambu Kenangan Kabupaten Malang. “Batik Malangan ini memiliki keindahan dan corak khas yang tidak kalah dengan batik lainnya. Ada pun konsumennya, mulai dari dalam dan luar Malang. Khususnya, sekolah dan perkantoran banyak yang menggunakan seragam batik ini,” ujar Dosen Jurusan Akuntansi, Siti Amerieska, Selasa (22/9).

Ditambahkan, pengrajin Batik Malangan mempunyai potensi dan prospek peluang usaha yang sangat besar. Hanya saja, ada beberapa kendala yang salah satunya belum mempunyai tata kelola manajemen yang baik.

“Seperti planning, organizing, actuating, controlling (POAC) dan dana kewirausahaan yang masih minim. Bahkan, sosialisasi pemasaran yang juga masih minim karena belum memiliki situs web, media sosial dan belum mempunyai laporan keuangan khususnya laporan keuangan yang berbasis Triple Bottom Lines (Laporan Keberlanjutan). Hal itulah, yang melatar belakangi kegiatan PKM kemitraan ini,” tambahnya.

Advertisement

Metode pelaksanaan PKM yang dilakukan ini, lanjutnya, menggunakan metode pendekatan partisipatif yang menjelaskan penggunaan standart operational (SOP) ‘Batman Ribone’ berupa penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Tujuannya, untuk meningkatkan tata kelola manajemen organisasi motivasi kewirausahaan serta perencanaan dan proposal bisnis (Business Plan).

“Harapan kami, UKM Batik Malangan dapat dengan mudah menerapkan aspek produksi yang ramah lingkungan dan merencanakan pengelolaan keuangan dengan baik. Yang tidak kalah penting, mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar,” tutupnya. (cw2/sit)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas