Kota Malang

Pemadaman PJU Diprotes Warga, Wali Kota Sutiaji Angkat Bicara

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Kebijakan kearifan lokal yang diangkat Kota Malang dalam Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ternyata tak sepenuhnya disetujui oleh warga. Satu kebijakan yang paling diprotes berkaitan dengan mematikan Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik ketika sudah memasuki pukul 20.00 WIB. Menaggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, angkat bicara.

“Kita masih evaluasi, ketika ada beberapa kejadian yang katanya akibat dari PJU dimatikan, tidak serta merta kita percaya. Contoh saja katanya ada pencurian di daerah Sawojajar, ternyata itu pukul 13.00. Kemudian kejadian yang di Jatimulyo, katanya karena PJU mati, padahal disana daerah kampung, tidak ada pemadaman PJU,” ujar Sutiaji, Senin (05/07).

Baca Juga:

    Kemudian berkaitan dengan laporan adanya kecelakaan akibat PJU dimatikan pun Sutiaji telah berkoordinasi dengan Kasatlantas dan Kapolresta Malang Kota untuk menelusuri kebenarannya.

    “Kita akan kuatkan kerjasama dengan berbagai pihak, agar tidak muncul kebohongan publik. Karena dulu kami sempat difitnah, katanya ada kubangan jalan yang menyebabkan pengendara terjatuh, ternyata jatuhnya tidak disitu, kan fitnah,” terangnya.

    Advertisement

    Namun, jika terbukti informasi dan aduan yang ia terima benar, pihaknya tak segan-segan untuk bertanggung jawab.

    “Akan kita lihat kebenarannya, kita pasti tanggung jawab. Tapi titik-titik yang PJUnya mati sudah dipastikan bukan jalan berlubang,” tambahnya.

    Diakui pemilik kursi N1 itu, tingkat keamanan akan terus dievaluasi. Sambil masukan dari masyarakat yang akan senantiasa didengar dan menjadi bahan pertimbangan.

    Ia menegaskan, pemadaman PJU ini menandakan bahwa Kota Malang memang benar-benar darurat Covid-19. “Maka kalau tidak ada kepentingan jangan sampai keluar rumah. Ini warning, namanya peringatan tentu kalau sudah masyarakat disiplin, tidak menutup kemungkinan akan dihidupkan kembali,” tegas Sutiaji. (hms/mus/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas