SEKITAR KITA

Peduli Keselamatan Warga dari Bahaya Covid-19, Seorang Jurnalis Menjadi Relawan Penyemprotan Disinfektan Mandiri

Diterbitkan

-

Junaedi saat melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. (ist)

Memontum Kota Malang – Panggilan hati untuk menyelamatkan warga dari bahaya Covid-19, seorang bapak 2 anak rela menghabiskan malamnya dengan menjadi relawan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Apa yang dilakukan oleh Junaedi, warga Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini cukup menginspirasi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Bagaimana tidak, pria berumur 42 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang jurnalis media online ini, dengan hati ikhlas mencurahkan tenaga dan waktunya untuk keliling kampung ditemani istrinya melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca juga:

    “Menjadi relawan karena panggilan hati. Saat Covid-19, mulai muncul di Kota Malang kalau tidak salah pada Maret 2020, saya bergabung di Malang Crisis Corona (MCC), kami melakukan penyemprotan disinfektan, membagi sembako dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19,” ujar Junaedi.

    Saat makukan penyemprotan disinfektan, Junaedi dan teman-temannya terus mensosialisasikan protokol kesehatan demi keselamatan masyarakat. “Pada Bulan November 2020, saat penularan Covid-19, semakin turun, saya sempat vakum di MCC. Meskipun demikian, saya terus bergerak memberikan edukasi ke masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan,” ujar Junaedi.

    Advertisement

    Namun pada Bulan Juni 2021, saat Covid-19 kembali melonjak di Kota Malang, Junaedi kembali bergerak. Namun kali ini dia bergerak secara mandiri melakukan penyemprotan disinfektan baik di Kota Malang dan sekitarnya. Dengan berbekal pengalaman sebagai relawan, dia sudah terbiasa membuat komposisi disinfektan yang aman untuk disemprotkan ke rumah-rumah warga.

    “Pada Juni lalu, saya sendirian melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah Kidul Dalem. Ini saya lakukan inisiatif sendiri untuk memutus penyebaran Covid-19,” ujar Junaedi.

    Penyemprotan disinfektan secara mandiri ini kemudian diunggah di Facebook dan status WhatsApp. Dari foto yang diunggah itu, Junaedi mendapat respon positif dari masyarakat.

    “Saya hanya ingin menolong warga membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dari postingan di media sosial itu, kemudian banyak yang menghubungi saya agar lingkungannya disemprot disinfektan. Permintaan itu baik dari orang yang saya kenal maupun dari warga yang tidak saya kenal,” ujar Junaedi.

    Advertisement

    Karena panggilan hati, Junaedi harus ikhlas mencurahkan tenaga dan juga materi untuk membeli disinfektan. “Saya ikhlas. Terkadang ada yang tanya biaya penyemprotan disinfektan. Kalau ditanya seperti itu, saya jawab seikhlasnya untuk beli disinfektan. Namun kalau tidak ada biaya, tetap saya melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi yang diminta. Karena sekali lagi ini adalah panggilan hati untuk menyelamatkan warga dari bahaya Covid-19,” ujar Junaedi.

    Biasanya, Junaedi dengan ditemani Evi Widiasari, istrinya mendatangi lokasi yang meminta untuk dilakukan penyemprotan.

    “Pada dua Minggu ini penyemprotan bisa sampai 6 kali dalam seminggu di beberapa lokasi. Saya hanya ditemani istri saya. Seringkali istri saya menemani untuk membawakan persediaan disinfektan. Kalau di tangki penyemprot disinfektan telah habis, maka disinfektan cadangan yang dibawa istri saya siap dipakai untuk penyemprotan,” ujar Junaedi.

    Biasanya Junaedi melakukan penyemprotan setelah jam 19.00, yakni setelah merampungkan tugas jurnalistiknya. Namun untuk Sabtu dan Minggu, bisa melakukan penyemprotan dari pukul 09.00.

    Advertisement

    “Saya akan melakukan dengan semaksimal mungkin untuk masyarakat. Semoga yang saya lakukan ini berguna bagi masyarakat. Jika ada warga yang isolasi mandiri, saya juga ditugasi Pak RW memberikan arahan dan mengantar makanan,” ujar Junaedi.

    Junaedi juga secara terus-menerus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk disiplin dalam protokol kesehatan.

    “Selalu patuhi protokol kesehatan terutama dalam 5M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah,” ujar Junaedi, Senin (19/07). (gie)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas