Kota Malang

Kota Malang Ikuti Evaluasi Penetapan Kembali KaTa Kreatif Indonesia

Diterbitkan

-

Kota Malang Ikuti Evaluasi Penetapan Kembali KaTa Kreatif Indonesia

Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menghadiri Evaluasi Penetapan Kembali KaTa Kreatif Indonesia 2019 oleh Deputi Pengembangan dan Destinasi Infrastruktur Badan Parekkraf Kementerian Parekraf secara virtual dari NCC Balai Kota. Dalam giat yang berlangsung Jumat (19/11/2021) itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, juga memberikan pemaparan terkait fungsionalisasi KaTa Kreatif Malang.

Dirinya mengatakan, bahwa dua tahun lalu, Kota Malang ditetapkan menjadi KaTa Kreatif dan saat ini sedang dievaluasi apakah masih layak menyandang title tersebut. “Ini adalah evaluasi karena 2 tahun yang lalu Kota Malang ditetapkan menjadi KaTa Kreatif Indonesia. Nah, sekarang ada evaluasi lagi, masih tetap atau tidak. Komitmen yang sudah dibangun di tahun 2019 kemarin, itu bisa dilaksanakan atau tidak,” jelas Wali Kota Sutiaji.

Dalam penetapan KaTa Kreatif Indonesia dulunya, Kota Malang membuat roadmap. Yang mana roadmap tersebut yakni, tahun 2018-2020 Malang Bersinergi, tahun 2020-2022 Malang Berdaya, dan pada tahun 2022-2023 Malang Mendunia

“Dilihat perkembangannya, tahun 2017-2018 berapa start-upnya, terus sekarang pertambahannya berapa. Kalau dulu co-working space baru 5, sekarang sudah berapa. Ini dilihat perkembangannya dan sejauh mana memberikan nilai tambah pada ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang,” beber Sutiaji.

Advertisement

Dalam setahun ini, pemilik kursi N1 itu, membeberkan bahwa evaluasi KaTa Kreatif Indonesia untuk Kota Malang sudah baik. Dilihat dari keterlibatan pemerintah, kelembagaan, badan ekonomi kreatif, dan segi regulatifnya.

“Semua sudah bersinergi dan ditata, dari segi kepedulian anggaran juga sudah ditunjukkan. Terus bagaimana membangun komunitas juga sudah jalan. Bahkan di tahun 2020 awal kita buat kurikulum, ada beberapa perguruan tinggi yang datang ke ekraf untuk menawarkan pembuatan aplikasi penunjang kegiatan mereka,” jabarnya.

Baca juga :

Sehingga, tambahnya, di tahun depan, pihaknya sudah tinggal makin menguatkan apa yang telah terlaksana sejauh ini. “Tahun depan tinggal penguatan. Hari ini kita mengumpulkan teman-teman terus nanti satu bulan sekali atau dua kali akan bertemu. Tetap tidak di kantor, melainkan di tempat terbuka, seperti co-working space atau cafe,” terang Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, M Sailendra, menjelaskan bahwa di KaTa Kreatif terdapat 16 sub sektor. Dimana pihaknya mengajukan di sektor aplikasi dan game.

Advertisement

“Unggulan kita di sana, tapi ada juga sektor lain yang diunggulkan di Kota Malang, yaitu kuliner dan fashion. Cuma untuk penetapan KaTa Kreatif, kita masih mengajukan di sektor aplikasi dan game. Itu yang menjadi prioritas,” jelasnya.

Menurut Sailendra, aplikasi dan game di Kota Malang sangat potensial. Pasalnya, di Kota Malang banyak start-up yang bergerak pada bidang tersebut. “Memang kalau kita berbicara secara industri tidak nampak seperti orang berjualan barang. Tetapi mereka baru kelihatan ketika produk aplikasinya itu jadi, sebelum jadi kan tidak kelihatan,” terang mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang itu.

Saat ini, tambahnya, sudah ada kurang lebih 200 start-up yang berkembang di Kota Malang. Sehingga, dikatakan Sailendra, Sumber Daya Manusia (SDM), produk, dan kebermanfaatan start-up di Kota Malang telah teruji. (hms/mus/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas