Hukum & Kriminal

Iseng Bercanda, Siswa SMP Ngaku Banting Korban ke Paving, Lempar ke Pohon, Injak Pukul, Starter Anu Korban

Diterbitkan

-

Kapolresta Malang Kota Kombespol Dr Leonardus Simarmata S Sos SIK MH. (gie)
Kapolresta Malang Kota Kombespol Dr Leonardus Simarmata S Sos SIK MH. (gie)

Memontum, Kota Malang – Dari hasil pemeriksaan kepolisian terhadap ke tujuh siswa SMPN 16 Kota Malang, akhirnya diperoleh keterangan terkait dugaan penganiayaan terhadap MS (13) siswa kelas VII SMPN 16 Kota Malang. Mereka mengaku telah membanting tubuh korban sebanyak 2 kali. Yakni dilempar ke paving dan juga dilempar ke pohon.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Harapantua Simarmata Permata S Sos SIK MH bahwa dari pengakuan ke- 7 saksi yang diduga pelaku, telah terjadi penganiayaan.

“Keterangan saksi bahwa korban diangkat beramai-ramai dibantingkan ke paving kondisi terlentang. Denfan posisi yang sama korban juga dilempar ke pohon. Pengakuan mereka karena iseng bercanda,” ujar Kombes Pol Leonardus.

Tidak hanya itu terduga pelaku juga memukul korban. “Setelah jatuh korban diinjak, dipukul. Juga ada istilah menyetarter. Yakni dipegangi, kaki mengenai kemaluan sehingga tangan, kaki punggung mengalami lebam dan luka, ” ujar Kombes Pol Leonardus, Selasa (4/3/2020) siang.

Advertisement

Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk meningkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

“Hari ini kita menunggu hasil keluarnya visum. Jika sudah ada 2 alat bukti, untuk naik ke penyidikan. Kami sudah meminta keterangan 3 saksi dari keluarga, kemarin telah memeriksa 7 siswa, mungkin nantinya pihak sekolah juga akan kami periksa,” ujar Kombes Pol Leonardus.

Ketujuh siswa yang diduga pelaku terancam Pasal 80 ayat 2 UU No 35 Tahun 2014. “Dugaan yang kami tangani adalah dugaan kekerasan terhadap anak. Saat ini korban masih dirawat kondisinya masih tertekan,” ujar Kompol Leonardus.

Sementara itu Yuning Kartikasari, pendamping MS dari LPA (Lembaga Perlindungan Anak) membenarkan kalau rencana pada Selasa (4/2/2020) pukul 18.00, akan dilakukan amputasi pada jari tengah kanan korban.

Advertisement

“Informasinya jaringan jari tangan korban alami kerusakan sehingga menghitam dan tidak bisa digerakan. Rencananya nanti akan operasi amputasi pukul 18.00,” ujar Yuyun. (gie/oso)

 

Advertisement
1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas