Kota Malang
Informasi Dugaan Pemukulan Guru ke Murid di SMAN 3 Kota Malang Berakhir Saling Memaafkan
Memontum Kota Malang – Dugaan pemukulan oleh seorang guru kepada siswa, terjadi di SMAN 3 Kota Malang. Menanggapi adanya informasi dugaan itu, Wakil Kepala (Waka) Humas SMAN 3 Kota Malang, Edy Effi Boediono, menjelaskan bahwa dugaan itu terjadi karena permasalahan kesalahpahaman antara guru dan siswa.
“Itu ada kesalahpahaman, dari bapak guru waktu pelajaran. Bukan pemukulan yang serius. Namun, istilahnya itu hanya guyon,” jelas Edy, saat ditemui di SMAN 3 Kota Malang, Jumat (04/11/2022) tadi.
Dugaan pemukulan tersebut, terjadi pada siswa kelas 12 D5 IPA, yang berinisial BB. Sedangkan oknum guru yang melakukan pemukulan, yakni berinisial SW. Dari keterangan yang didapat, peristiwa itu terjadi karena siswa dinilai ribut saat diingatkan. Sehingga, memancing reaksi guru.
“Pemicu awalnya ya biasa. Kalau anak-anak kadang ribut dan diingatkan untuk tenang. Tetapi, kadang celometan, ya cuma itu saja,” katanya.
Namun menurutnya, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Di mana, guru sudah meminta maaf secara langsung pada siswa dan orang tua siswa, pasca kejadian tersebut.
Baca juga :
- Kampanye Hari Terakhir, Abah Anton dan Dimyati Manfaatkan Momen dengan Sapa Pedagang Pasar Dinoyo
- Bawaslu Kota Malang Fokus Antisipasi Serangan Fajar dan Politik Uang di Pilkada 2024
- Sambut 2025, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Tata Kelola PAD Transparan dan Akuntabel
- Bawaslu Kota Malang Petakan TPS Rawan di Pilkada 2024
- Bawaslu Kota Malang Gelar Apel Pengawasan Pilkada 2024, Tegaskan Pentingnya Integritas
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada masalah. Ini intinya kesalahpahaman saja. Bapak gurunya sudah minta maaf secara langsung ke anaknya,” lanjutnya.
Dikatakannya, bahwa SMAN 3 juga menerapkan sekolah ramah anak. Sehingga, apabila terjadi hal yang demikian, guru akan diperingatkan hingga dikenakan sanksi. Karena SMAN 3 menerapkan punishment (hukuman) dan reward (penghargaan) bagi siapa saja.
Sementara itu, orang tua siswa, Wijianto, menyampaikan kejadian tersebut memang terjadi. Namun, tidak serius. Sehingga, diselesaikan secara kekeluargaan antara sekolah, siswa dan orang tua.
“Memang benar seperti itu kejadiannya. Tapi sudah selesai secara kekeluargaan. Ini juga tidak ada yang jadi masalah. Prinsipnya, gurukan ingin mendidik murid,” ucap Wijianto.
Kasi SMA PKPLK Cabdin Wilayah Kota Malang dan Batu, M Asrofi, akan menyelidiki kasus tersebut. “Akan kami cek dahulu. Kalau memang yang terbukti bersalah, maka akan kami berikan sanksi,” jelas Asrofi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. (rsy/gie)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan