Kota Malang
Gelar Operasi Pekat Jelang Ramadan, Belasan Orang Diamankan Satpol PP Kota Malang
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang bersama dengan Tim Gabungan, dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Dinas Sosial (Dinsos) P3AP2KB Kota Malang dan TNI/Polri, melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat), Minggu (10/03/2024) malam.
Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, menyampaikan bahwa operasi Pekat itu dilakukan guna untuk menjaga ketertiban dan menciptakan kenyamanan di masyarakat menjelang bulan suci Ramadan. Disamping itu, juga menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat.
“Ini sebenarnya bagian dari tindak lanjut beberapa pengaduan dari masyarakat, baik yang berkaitan dengan kegiatan prostitusi terselubung maupun penjualan minuman berakohol yang tidak ada izinnya dan juga sekalian kita mencoba untuk memberikan edukasi pada masyarakat memasuki bulan Ramadan,” ujar Heru, Senin (11/03/2024) tadi.
Dalam operasi tersebut, ujarnya, menyasar dua tempat yang diduga menjadi ajang prostitusi online. Yakni di penginapan di kawasan Jalan Kolonel Sugiyono dan di kawasan Jalan Zainul Arifin.
“Ini menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan, bisa memberikan edukasi pada masyarakat bahwasanya kita tidak diam. Jadi, pengaduan dari masyarakat itu kita tindaklanjuti,” ucapnya.
Baca juga :
Dari hasil operasi Pekat itu, lanjutnya, ada belasan orang yang berhasil diamankan oleh petugas dan langsung dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kota Malang, untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan riwayat penyakit dan sebagainya.
“Pendalaman ini harus segera diselesaikan oleh teman-teman penyedik. Apakah nanti mereka harus ditindaklanjuti ke Dinsos atau lainnya, nanti dari tim Dinkes juga akan melakukan pemerikasaan. Sanksinya pun di Perda juga sudah jelas,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat, mengatakan bahwa dua hotel tersebut memang telah masuk dalam target operasi (TO) dan juga telah diresahkan oleh warga. Namun sayangnya, dalam operasi tersebut sebagian pelaku yang diduga melakukan praktik prostitusi ada yang kabur.
“Informasinya bocor atau tidak, saya tidak tahu. Yang jelas, sepertinya saat petugas datang, ada yang berhasil kabur,” ucap Rahmat.
Dari hasil pemeriksaan, sejauh ini ada sebanyak 9 orang yang mengakui sedang praktik open BO. Yakni, empat orang wanita, empat pria pengguna jasa dan seorang waria. Itu berasal dari Malang, Banten, Jawa Barat dan Lampung.
“Diduga joki atau perantara atau mucikari itu lari semua lalu kabur,” imbuh Rahmat. (rsy/sit)
- Kota Malang3 minggu
Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Kota Malang3 minggu
Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Kota Malang2 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Hukum & Kriminal3 minggu
Mandi di Sungai Brantas, Siswa SD di Kota Malang Ditemukan Tewas Tenggelam
- Kota Malang3 minggu
Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Kota Malang3 minggu
Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Kota Malang2 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara