SEKITAR KITA
Delapan Warga Terserang Covid-19, BPBD Kota Malang Semprot Disinfektan Kawasan RW 01 Rampal Claket
Memontum Kota Malang – Kawasan RW 01, Kelurahan Rampal Claket, Kecamatan Klojen, Kota Malang atau tepatnya di Jl. Jaksa Agung Suprapto Gang III, melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Hal itu terpaksa dilakukan karena ada 8 warganya yang terserang Covid-19, klaster takziah.
Adanya 8 orang positif Covid-19, membuat Jl. Jaksa Agung Suprapto Gang III, ditutup rapat. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Malang, Senin (21/06) malakukan penyemprotan disinfektan sepanjang Jl Jaksa Agung Suprapto Gang III.
Tidak hanya makukan penyemprotan, petugas juga kembali melakukan edukasi tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan.
Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam Seksi Logistik Penanggulangan Bencana Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Cornellia Selvyana Ayoe, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan di RW 01 Rampal Claket.
“Tadi di Jl Jaksa Agung Suprapto Gang III, dari RT 01 hingga RT 09 dilakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan. Kami juga mengimbau ke masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama dalam 5M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah,” ujar Selvyana.
Pihaknya membawa 3 jerigen disinfektan untuk dilakukan penyemprotan baik di sepanjang jalan dan rumah warga. Untuk 1 jerigen berisi 20 liter disinfektan.
“Semoga masyarakat semakin mematuhi protokol kesehatan dan bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” imbuh Selvyna.
Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif membenarkan bahwa pada Jumat (18/6) dilaksanakan tes swab antigen bagi 27 warga di Jl Jaksa Agung Suprapto Gang III.
“Ada 27 warga dilakukan swab antigen. Hasilnya 8 orang positif. Sebanyak 4 orang digeser ke RS Lapangan Ijen dan 4 lainnya isolasi mandiri. Informasi yang kami peroleh bahwa dugaan sebelumnya dari kegiatan takziah warga yang meninggal,” ujar dr Husnul.
Sementara itu, Suhendro, Plt RW 01 Ketua RT 07, mengatakan ada dugaan bahwa klaster takziah muncul setelah ada salah seorang warga yang meninggal pada Kamis (3/6) lalu. Warga meninggal karena ada riwayat sakit jantung.
“Warga yang datang ke takziah waktu itu, secara bertahap jatuh sakit dengan gejala Covid-19. Akhirnya ada yang positif (Covid-19), terus menyebar. Kita coba lockdown satu minggu dulu, lihat kondisinya seperti apa dan kita evaluasi. Setelah itu kita tambah 3 hari lagi. Kalau 10 hari sudah aman, langsung kita buka kembali,” ujarnya. (gie)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Pria Mesum Lakukan Aksi Eksibisionisme ke Karyawati Terekam CCTV Pasar Besar Kota Malang