Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Sambut Positif Kolaborasi Dekranasda dan Diskopindag dalam Gelaran Malang Batik Festival
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), terus mewadahi insan kreatif di Kota Malang.
Salah satunya, seperti terlihat pada gelaran Malang Batik Festival, yang berlangsung di Kartini Imperial Building, Rabu (07/04) tadi.
Wali Kota Malang, Sutiaji, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan support penuh terhadap event kreatif ini.
Baca juga:
- Asrama SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang Terbakar
- Pemkot Malang Kampanyekan Gempur Rokok Ilegal melalui Gowes Hantaru 2024
- Kampanye Hari Terakhir, Abah Anton dan Dimyati Manfaatkan Momen dengan Sapa Pedagang Pasar Dinoyo
- Bawaslu Kota Malang Fokus Antisipasi Serangan Fajar dan Politik Uang di Pilkada 2024
- Sambut 2025, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Tata Kelola PAD Transparan dan Akuntabel
“Saya mengapresiasi kolaborasik apik, Dekranasda dengan Diskopindag yang turut juga menggandeng berbagai stakeholder. Mau bagaimanapun, event ini juga merupakan salah satu upaya mendongkrak ekonomi kita bangkit kembali,” kata Wali Kota Sutiaji.
Pada festival yang rencananya akan dihelat hingga besok (08/04) itu, per kecamatan dan kelurahan di Kota Malang, turut memamerkan batik buatan atau kreasinya. Di mana, hal tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk memberdayakan warga di tengah kondisi pandemi.
“Tadi saya sudah sampaikan, jangan dipaksakan tiap wilayah harus ada pengrajin batik. Biar itu tumbuh dari kreatifitas dan semangat masing-masing. Tapi ternyata, Alhamdulillah beberapa wilayah di Kota Malang, menekuni batik. Contoh saja di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, disana ditetapkan sebagai industri batik,” bebernya.
Berkaitan dengan peluang ke depan, Sutiaji mengaku optimis batik bisa eksis di pasar global. Namun, dengan tetap perlu adanya kurasi produk mana yang ditampilkan.
“Supaya kalau kedepannya diikutkan pameran atau masuk marketplace ini bisa menembus pasar global. Karena batik selain menjadi ciri khas Indonesia, sekarang banyak digemari oleh negara lain. Bahkan ketika ada acara-acara resmi sudah tidak pakai jas lagi tapi pakai batik,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sutiaji merasa hal tersebut adalah peluang besar bagi masyarakat. Tinggal kemampuan bersaingnya, harus tinggi dan kuat.
Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji, mengatakan bahwa Malang Batik Festival 2021 ini adalah esensi dari Dekranasda.
“Seperti yang kita tahu, esensi dari Dekranasda adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan. Nah, salah satunya adalah event ini yang tidak hanya mengadakan lomba fashion show saja. Tetapi juga pameran dan menimbulkan kolaborasi berbagai elemen,” jelasnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) ini berharap para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) bisa mandiri kedepannya. (hms/mus/sit)
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Komplotan Pelaku Rumah Produksi Narkoba Dilimpahkan ke Kejari Malang, Hukuman Seumur Hidup Menanti
- Hukum & Kriminal4 minggu
Pria Mesum Lakukan Aksi Eksibisionisme ke Karyawati Terekam CCTV Pasar Besar Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Disdikbud Kota Malang Gelar Penguatan Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD
- Kota Malang4 minggu
Lestari dan Kembangkan Budaya, Disdikbud Kota Malang Gelar Drama Kolosal di Museum Mpu Purwa