Pemerintahan

Sekda Kota Malang Reaktif Covid-19

Diterbitkan

-

Dirawat di RSSA Malang sejak Sabtu

Memontum Malang Kota – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto, menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Wasto sendiri menjalani perawatan, setelah dua kali menjalani rapid tes.

Kabag Humas Pemkot Malang, M. Nur Widianto, membenarkan hal tersebut. “Benar, saat ini Pak Sekda sedang dirawat di RSSA Malang. Diawatnya sejak akhir minggu lalu,” ujarnya.
Dia menambahkan, perawatan dilakukan setelah dua kali rapid test dan menunjukkan hasil reaktif.

Kabag Humas RSSA Malang, Donny Iryan, ketika dikonfirmasi Memontum.com, mengatakan pihaknya belum menerima kabar tersebut. “Jika dari pihak Humas Pemkot mengatakan dirawat di RSSA, berarti benar. Tapi, sampai saat ini kami dari Humas RSSA, belum menerima informasi tersebut,” terangnya.

Advertisement

Donny menjelaskan dalam sehari, data yang masuk adalah data global. Pada jam 07.00 dan 14.00, kami selalu menerima data pasien. Tetapi, data itu secara global. Artinya, berapa yang masuk, berapa yang keluar, dan kapasitas bed. “Sebenarnya, untuk data pasien secara rinci ada. Tetapi, tidak bisa dishare ke publik,” paparnya pada Selasa (1/12) tadi.

Pria yang saat ditemui menggenakan masker merah putih itu menekankan, meskipun pihak Humas RSSA belum menerima informasi terkait perawatan Sekda, tetapi jika dari pihak Humas Pemkot membenarkan, berarti memang dirawat di RSSA.

Sementara itu, berdasarkan sumber Memontum.com di RSSA Malang, diperoleh keterangan bahwa Sekda menjalani perawatan sejak Sabtu (28/11) lalu. Wasto harus menjalani perawatan dan tidak dilakukan isolasi mandiri, karena mengalami keluhan. Karenanya, harus menjalani rawat inap dipasien Covid-19.

“Informasi itu saya peroleh, saat Wali Kota Malang dikabarkan terkena Covid. Makanya, saya coba mengecek,” kata sumber Memontum.com.
Disinggung langkah rawat inap Sekda Kota Malang dan tidak isolasi mandiri, salah satu alasannya adalah mengenai keluhan. Jika dalam pemeriksaan hanya reaktif Covid-19, namun tidak memiliki keluhan, maka bisa dilakukan isolasi mandiri.

Advertisement

“Saat masuk RSSA Malang, itu sudah ada rujukan pasien itu. Kemudian, di Swab lagi. Jika tidak ada rujukan atau ingin Swab, maka tidak diperkenankan,” paparnya seraya menjelaskan, bahwa ruang perawatan Covid-19, satu ruang hanya diisi satu sampai dua pasien. Sementara dokter yang menangani, terbagi atas dua zona dan tidak bisa keluar-masuk perawatan seperti penanganan pasien biasa. (cw1/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas