Pendidikan

88 Sekolah se-Kota Malang Teken MoU Dengan APSAI

Diterbitkan

-

88 Sekolah se-Kota Malang Teken MoU Dengan APSAI
Penandatanganan MoU Aksi Pengembang Sekolah Adiwiyata Indonesia Bertempat di halaman SDN Madyopuro 2.

Memontum Kota Malang – Yayasan APSAI (Aksi Pengembang Sekolah Adiwiyata Indonesia) Kota Malang, melakukan MoU dengan 88 sekolah se-Kota Malang.

Bertempat di halaman SDN Madyopuro 2, kegiatan ini berlangsung dengan dihadiri masing-masing kepala sekolah, Selasa (2/2) pagi.

Ketua Yayasan APSAI, Drs. H. Samsudin, M.Si, mengatakan bahwa pihaknya sudah lama berkegiatan dengan 88 sekolah ini. Namun dirinya merasa perlu adanya nota kesepahaman sebagai penguat.

“Dokumen MoU ini bermanfaat bagi sekolah untuk kepentingan akreditasi, penilaian Adiwiyata, maupun kegiatan-kegiatan yang sifatnya penilaian sekolah kelembagaan. Tujuan utama untuk melembagakan apa yang sudah kita laksanakan dengan sekolah yaitu pembinaan terhadap para guru, pembinaan para kepala sekolah, juga pembinaan terhadap siswa,” tutur Samsudin.

Advertisement

Dikarenakan saat ini kondisi sedang pandemi, APSAI melakukan pembinaan dari dalam, dimana sudah melembaga dengan sekolah-sekolah.

Secara teknis, sesuai dengan Peraturan Menteri LHK (Lingkungan Hidup) Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, APSAI akan melakukan pembinaan dengan sekolah-sekolah.

“Kegiatannya meliputi tiga hal, yaitu perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan pemantauan. Dalam perencanaan meliputi empat kegiatan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut seperti pendokumentasian meliputi bagaimana PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah) direncanakan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Advertisement

Kemudian dari situ, dibuatlah suatu rencana aksi. Berangkat dari rencana aksi, maka diwujudkan di dalam suatu kegiatan dalam proses pembelajaran yang direncanakan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

“Nantinya dalam RPP mengedepankan PRLH (Perilaku Ramah Lingkungan Hidup). Nah dari situlah gerakan PBLHS ini benar-benar mengupayakan bisa mengajak, mendidik anak-anak untuk sadar terhadap lingkungan dan mempunyai jiwa konservasi,” tambahnya.

Baca Juga : Walikota Anugerahkan Adiwiyata Kota Malang 2018 ke 36 Sekolah

Dalam kondisi pandemi dijelaskan Samsudin kegiatan pembinaan lebih menjurus ke pembelajaran konstekstual. Dimana para siswa diajak untuk mempelajari lingkungan rumah mereka sendiri.

Advertisement

“Kita sudah lakukan itu saat membina SMP Negeri 16 , kita melaksanakan kegiatan online dengan siswa. Kegiatannya yaitu pemetaan terhadap lingkungan masing-masing dari tingkat RT dan RW. Mereka membuat video terkait dengan pelaporan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan sosial ekonomi sekitarnya,” papar Samsudin.

Diakui Samsudin dirinya tidak menduga bahwa total sekolah yang berminat mencapai 88. “Saya sendiri tidak menduga jumlahnya mencapai 88, saya kira kan sudah biasa mempersiapkan Adiwiyata sendiri. Ternyata kepercayaan sekolah-sekolah terhadap APSAI tinggi, sampai-sampai kami harus menutup pendaftaran sekolah yang ingin dibina,” tutupnya. (cw1/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas