Kota Malang
Warga Kota Malang Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Alat Kesehatan yang Menunjang
Memontum Kota Malang – Sebagai upaya membantu pemangku kepentingan menyusun perencanaan serta langkah-langkah cepat dan strategis dalam penanganan pandemi, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang melakukan Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam survei yang dilakukan selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, setidaknya BPS Kota Malang mengklasifikasikan ada empat jenis kebutuhan utama saat pandemi. Dari keempatnya, responden survei cenderung lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan yang menunjang.
“Jadi ada empat jenis yang menurut kami jadi kebutuhan utama di masa pandemi. Yaitu pemenuhan kebutuhan pokok, pemenuhan obat-obatan dan vitamin, pemenuhan alat kesehatan, serta pelayanan kesehatan. Yang paling sulit itu pemenuhan alat kesehatan,” terang Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, Sabtu (21/08).
Baca Juga:
Berdasarkan survei, sebanyak 40.45 persen responden kesulitan dalam pemenuhan alat kesehatan seperti oximeter, tabung oksigen, maupun nebulizer.
“Dari responden sebanyak 4.751 warga Kota Malang, untuk kategori pemenuhan alat kesehatan 21.9 persen merasa mudah, 37.65 persen merasa sedikit cenderung mudah, dan sebanyak 40.45 persen merasa kesulitan. Pada tiga kebutuhan lainnya, presentase kesulitan dalam pemenuhan bahkan tidak sampai 24 persen,” jelas Erny.
Sebanyak 54.15 persen responden merasa mudah dalam pemenuhan kebutuhan pokok makanan, lalu 30.29 persen merasa sedikit cenderung mudah, dan sebanyak 15.55 persen merasa kesulitan. Untuk pemenuhan obat-obatan dan vitamin, sebanyak 52.83 persen merasa mudah, 32.22 persen merasa sedikit cenderung mudah, dan sebanyak 14.95 persen merasa kesulitan.
“Terakhir, untuk kemudahan kebutuhan pelayanan kesehatan, 38.85 persen responden merasa mudah, 37.27 persen merasa sedikit cenderung mudah, dan sebanyak 23.88 persen merasa kesulitan,” tambahnya.
Ia berharap inovasi dan pemanfaatan kemajuan teknologi untuk pengumpulan data dalam waktu singkat dari BPS Kota Malang ini, mampu membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pasalnya, hasil survei tersebut bisa menjadi additional statistics untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan. “Pasang surut tingkat Covid-19 terus terjadi dan peningkatan prevalensi kasus pada pertengahan 2021, membuat pemerintah mengambil kebijakan PPKM. Oleh karena itu, sebagai penyedia data statistik, BPS berupaya turut hadir dan berperan untuk memberikan data dan informasi terkait penanganan pandemi. Kami harap penyajian yang ringan dalam bentuk infografis diharapkan mampu memberikan informasi yang mudah dimengerti seluruh kalangan. Karena, ringan namun informatif merupakan cara yang kami tempuh untuk menyebarluaskan informasi statistik data terkini,” papar Erny. (mus/ed2)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Kota Malang4 minggu
60 Pendaftar Masuk di CASN Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia