Pemerintahan

Walikota Malang Tukar Pikiran dengan SEMA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim

Diterbitkan

-

Walikota Malang Tukar Pikiran dengan SEMA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim

Memontum Kota Malang – Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN (Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kegiatan kunjungan Sekolah Parlemen ke Pemerintah Kota Malang, Senin (23/9/2019). Peserta kunjungan yang berjumlah 50 mahasiswa ini diterima langsung oleh Walikota Malang Sutiaji.

Pada kegiatan tersebut, Walikota Malang Sutiaji juga turut memberikan pengarahan tentang kebijakan dan strategi pendidikan unggul di Kota Malang. Dalam pemaparannya, beliau mengajak para mahasiswa untuk berpikir sudah seberapa siapkah Indonesia untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Apa saja kunci kesiapan dalam konteks tersebut.

Kemudian Walikota Malang membawa diskusi pada ranah pembahasan skill utama yang sejatinya diperlukan pada masa ini. Bahwa bukan hanya skill teknis yang orang kejar. Namun juga skill yang lahir dari komunikasi, bisnis, dan penguasaan teknologi.

Setelah memberikan informasi data statistik tentang Perguruan Tinggi di Kota Malang yang terdiri dari 52 PTS dan 5 PTN, Walikota Sutiaji kembali menegaskan komitmen Kota Malang untuk membangun pendidikan karakter yang nantinya akan menjadi aset utama Kota Malang. Lantaran derasnya perkembangan teknologi di era ini, Walikota Malang Sutiaji turut mengemukakan pendapatnya terkait konteks bidang pendidikan.

Advertisement

“Mau tidak mau kita harus menghadapi beberapa perubahan akibat era yang baru ini, tidak terkecuali dunia pendidikan. Paradigma masa lalu yang mengibaratkan siswa sebagai gelas dan guru sebagai teko berisi air tentu sudah berubah”, tuturnya ketika menjelaskan visi sistem pendidikan yang ingin menanamkan kreatifitas dalam diri seorang siswa.

Di akhir pengarahan, para mahasiswa diberikan gambaran tentang perencanaan konsep sekaligus cita-cita Kota Malang dalam beberapa tahun kedepan, baik dalam bidang ekonomi, budaya, servis, maupun pendidikan melalui pendekatan ‘Pentahelix’ yang merupakan sinergi peran antar komponen utama kota, termasuk dengan para akademisi. (hms/gie)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas