Kota Malang
Tiga Sapi di Kota Malang Positif PMK, Dua Ekor yang Terlanjur Dipotong Dinilai Dispangtan Layak Konsumsi
Memontum Kota Malang – Temuan suspect pada tiga ekor sapi yang diduga terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang, akhirnya dinyatakan positif PMK. Kepastian itu, setelah sampel yang dikirimkan sesaat setelah seekor ditemukan mati dan dua ekor sapi disembelih, dikirimkan untuk uji lab.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Anton Pramujiono, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa sampel tiga sapi tersebut positif terjangkit PMK. “Hasil uji lab yang sudah kami kirimkan beberapa hari yang lalu, menerangkan sapi tersebut dinyatakan positif PMK. Untuk sapi yang terjangkit, sudah dilakukan pemotongan,” ungkap drh Anton, Senin (16/05/2022) tadi.
Dijelaskannya, bahwa ada tiga sapi yang positif PMK. Satu diantaranya, bahkan sudah mati dan sudah dilakukan proses pembakaran hingga penguburan di RPH Gadang, Kota Malang. Dua diantaranya, dilakukan pemotongan dan hal itu dilakukan agar memutus mata rantai penyebaran.
“Dari ketiga sapi, satu sudah dibakar sesuai dengan SOP. Lalu, yang dua sapi itu sudah kami lakukan pemotongan agar tidak menyebar ke yang lainnya,” lanjutnya.
Dipastikan Anton, bahwa daging sapi yang terkena penyakit tersebut masih layak untuk dikonsumsi. Namun, harus dibarengi dengan tata cara memasak yang baik dan benar.
Baca juga :
- Kendalikan Inflasi, Diskopindag Kota Malang Segera Operasi Pasar dan Pantau Harga Sembako
- Antisipasi Inflasi Jelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Langkah Strategis
- KPK Kembali Periksa 14 Pokmas di Dugaan TPK Suap Dana Hibah DPRD Jatim
- Pemkot Malang Siapkan Langkah Penanganan Infrastuktur Pasar Comboran dengan Anggaran BTT
- Pj Wali Kota Iwan Targetkan Penyelesaian Data Statistik Sektoral Kota Malang Terpenuhi 100 Persen
“Yang terpenting, saat memasak daging sapi harus benar-benar matang. Jadi, kami pastikan dan imbau masyarakat bahwa daging yang terinfeksi atau suspek, masih aman dikonsumsi manusia,” imbuhnya.
Sebagai informasi, di Kota Malang terdapat 300 lebih peternak aktif dan salah satunya terbesar berada di kawasan Sentra Sanan Kota Malang. Dari jumlah tersebut, hewan ternak ada sekitar 2 ribu ekor.
Guna meminimalisir penyebaran, Dispangtan Kota Malang telah melakukan sosialisasi dan meminta kepada para peternak untuk tidak mendatangkan hewan ternak dari luar kota. Khususnya, di daerah wabah PMK seperti Mojokerto, Lumajang hingga Gresik.
“Kami sudah surveilans (keliling) ke empat kecamatan dan belum ditemukan kasus serupa. Mudah-mudahan, tidak ada dan kami juga minta sementara tidak datangkan sapi dari luar kota dulu,” ujarnya. (cw2/gie)
- Kota Malang4 minggu
DPRD Kota Malang Gelar Pelantikan Anggota Legislatif Periode 2024-2029 Sabtu Depan
- Kota Malang3 minggu
Diusung PDI-Perjuangan, Mantan Wali Kota Malang Sutiaji Maju di Pilgub Jatim 2024
- Hukum & Kriminal3 minggu
Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Ketua Komisi A DPRD Jatim Datangi Polresta Malang Kota
- Kota Malang2 minggu
Paslon Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko Kunjungi Pusat Data Bappeda Kota Malang
- Kota Malang4 minggu
Rakor dan Evaluasi di Empat OPD, Pj Wali Kota Malang Bahas Isu Strategis Prioritas
- Hukum & Kriminal4 minggu
Kejari Kota Malang Musnahkan Barang Bukti Inkracht Periode Januari sampai Agustus
- Kota Malang3 minggu
Parkir Jadi Isu Prioritas, Pj Wali Kota Malang Tinjau Titik Parkir dan Pembangunan Parkir Vertikal
- Kota Malang4 minggu
Atasi Pengelolaan Sampah, Kota Malang Terima Bantuan Hibah Rp 180 Miliar dari Bank Dunia