Kota Malang

Tiga Mahasiswa UMM Lulus Tanpa Skripsi

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Pada umumnya, mahasiswa bisa lulus dari perguruan tinggi jika sudah menempuh atau membuat skripsi. Namun, hal itu tidak berlaku bagi tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M Fitrah Ashary Bangun, Andhika Rahmat, dan Igo Ilham Hilabi. Ketiganya, mampu lulus kuliah tanpa skripsi berkat publikasi ilmiah yang telah mereka rampungkan.

Salah satu dosen pembimbing, Dr R Iqbal Robbie SE MM, mengatakan bahwa memperbanyak pilihan tugas akhir sudah dilakukan Prodi Manajemen sejak beberapa tahun lalu. “Dalam proses pengajuan, tugas akhir jurnal hampir sama dengan skripsi yaitu mahasiswa harus mengajukan Surat Keputusan (SK) pembimbing, melakukan bimbingan dengan dosen dalam proses pengerjaan jurnal, dan terakhir melakukan verifikasi ketika jurnal telah diterbitkan,” ujarnya, Sabtu (28/8) tadi.

Baca Juga:

    Meski miliki kesamaan pada pengajuan, nyatanya terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara skripsi dan jurnal ilmiah. “Perbedaan paling mencolok dari keduanya ada di bagian publikasi. Jurnal mengharuskan naskah penelitian mahasiswa untuk dipublish minimal pada jurnal akreditasi nasional peringkat (Sinta) dua dan jurnal internasional bereputasi. Dibanding skripsi, jurnal lebih ringkas dalam proses penulisan,” terang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.

    Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa ketiga mahasiswa tersebut unik, karena mereka telah mempersiapkan jurnal jauh-jauh hari sebelum mereka memperoleh SK pembimbing. Hal tersebut mempersingkat proses pengerjaan yang mereka lakukan.

    Advertisement

    “Keberadaan TA jurnal ini sangat bagus karena penelitian mahasiswa dapat teruji dengan baik. Oleh karenanya, kami mendorong mahasiswa untuk memproduksi jurnal sebelum menginjak semester akhir,” paparnya.

    Sementara itu, salah satu mahasiswa yang lulus tanpa skripsi, Andhika Rahmat, mengakui bahwa pegerjaan jurnal ini tergolong singkat. Dimana penulisannya sendiri hanya memakan waktu dua minggu. Sementara proses publikasi dan verifikasi jurnal memakan waktu tiga bulan.

    “Saya tertarik mencoba tugas akhir jurnal karena konkret dan kritis dalam proses pengerjaan maupun hasilnya. Selain itu saya sudah mempelajari kasus untuk jurnal saya sejak menjadi mahasiswa baru. Hal tersebut memudahkan saya dalam proses pengerjaan TA,” kata mahasiswa asal Ternate tersebut.

    Kedepannya, Andhika berharap kampus bisa mendorong mahasiswa untuk berani berkarya melalui TA jurnal. Para mahasiswa pun juga diharapkan bisa mengerti bahwa menulis jurnal itu sangat menarik. “Jika kedua hal tersebut dapat tercipta, maka akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik dalam penyelesaian tugas akhir kuliah maupun akreditasi jurusan,” ujarnya. (mus/sit)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas