SEKITAR KITA
Terkait Adanya Klaster Perkantoran, Gubernur Jatim Imbau Perketat Prokes
Memontum Kota Malang – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terutama selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Perlu diketahui saat ini klaster kantor mulai bermunculan. Beberapa waktu lalu, sejumlah pegawai Pemkot Malang terpapar Covid-19.
Pengadilan Negeri Malang harus meniadakan persidangan tatap muka dari, Senin (14/12) hingga Jumat (18/12) karena sebanyak 20 karyawan dan honorer terpapar Covid-19.
Begitu juga dengan Kantor Imigrasi Klas 1 TPI Malang yang juga menghentikan pelayanan sejak, Selasa (15/12) hingga Jumat (18/12) karena tiga pegawainya terpapar Covid-19.
Saat meresmikan RS Darurat Lapangan di Ijen Boulevard, Kota Malang, pada Rabu (16/12) siang, Khofifah menegaskan bahwa dirinya ingin adanya langkah antisipasi, supaya tidak lagi ada klaster kantor yang kembali bermunculan, terutama yang berada di Pemerintahan Kota Malang.
Pihaknya mengimbau supaya protokol kesehatan terus dipatuhi. “Semua pihak tetap patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Titik-titik yang sudah terkonfirmasi menjadi klaster-klaster baru, saya mohon semua diantisipasi dengan lebih komperehensif,” ujar Khofifah.
Sebelumnya, adanya kampung tangguh yang banyak bermunculan dapat memutus penyebaran Covid-19. Pihaknya pun ingin supaya kampung tangguh juga diterapkan di sektor tertentu seperti perkantoran.
“Di perkantoran kita beri title tangguh, ketika disitu ada relawan. Ketika relawan itu sudah dilatih kemudian mengetahui tugasnya, memastikan bahwa kalau kantor ada thermo gun, memastikan bahwa di kantor ada tempat cuci tangan yang relatif cukup, memastikan bahwa dikantor itu betul-betul dijamin bahwa ada jarak yang aman, menggunakan masker dan seterusnya. Mematuhi dan disiplin protokol kesehatan,” ujar Khofifah.
Bagi perkantoran yang sudah terpapar covid-19, supaya segera di lockdown untuk keseluruhan. Memastikan semua sudah steril, agar tidak timbul lagi klaster keluarga.
“Jika ada yang terpapar Covid-19, di kantor dilakukan penyemprotan disinfektan kalau misalnya sempat di lockdown satu divisi, sempat di lockdown satu ruangan, atau satu lantai kita pastikan semua harus aman. Sehingga proses penyiapan kantor yang memungkinkan mengantisipasi adanya klaster keluarga saat pulang ke rumah,” ujar Khofifah. (gie)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal4 minggu
Ratusan Knalpot Brong Hasil Operasi Zebra Semeru 2024 Polresta Malang Kota Dihancurkan