Kota Malang
Respon Pemukiman DAS Brantas, Ketua DPRD Kota Malang Usulkan Hibahkan Rusunawa
Memontum Kota Malang – Perkampung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, makin mengkhawatirkan, mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan dan rentan banjir. Bahkan Wali Kota Malang, Sutiaji, mengaku masih terus mencari solusi berkaitan dengan rawannya rumah di sepanjang aliran Sungai Brantas.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, menekan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang agar mengambil langkah tegas dan strategis. Salah satunya adalah menghibahkan rusunawa.
“Memang kita tahu, kalau melanggar dan menyalahi aturan itu pasti akan menimbulkan musibah. Sama halnya dengan perkampungan di DAS yang mana rawan sekali ketika banjir datang. Apalagi, banjir bandang seperti minggu lalu,” terang Made, Jumat (12/11/2021).
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Tidak hanya itu, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terkait musibah dan ancaman ini juga dirasa perlu bertindak tegas. Agar, masyarakat tidak diselimuti kekhawatiran tiap hujan turun.
“Ini nanti menjadi pintu masuk kita, dimana kita akan buat kebijakan. Memang harus tegas semuanya dalam melaksanakan kebijakan. Apa warga harus selalu hidup dengan dihantui oleh kekhawatiran, jika ada hujan pasti banjir,” tekan Politisi PDI-Perjuangan itu.
Sehingga, Made mengusulkan untuk membangun rusunawa dan menghibahkan kepada rakyat. “Rusunawa sekarang kenapa harus sewa. Kita hibahkan saja, kan itu bagian dari diskresi. Kalau mereka disuruh nyewa, jelas berat,” tambahnya.
Oleh karena itu, Pemkot Malang patut mengambil trobosan berani agar kenyamanan dan keamanan warga terjamin. “Ya sudah digerakkan, ambil trobosan-trobosan. Kalau kami mengusulkan bangun rusunawa, berikan ke mereka. Pemeliharaan jadikan satu Rt atau satu Rw, sudah biar dikelola sendiri. Itulah wujud bagian dari negara hadir di tengah masyarakat,” beber Made.
Pihaknya mengungkap bahwa Pemkot Malang terus menginventarisir permasalahan yang berkaitan dengan banjir. Bahkan sedang mencari solusi yang tepat.
“Setelah itu akan dibawa ke dewan hasilnya seperti apa, dan kita akan ambil sikap. Kami tekankan pemerintah harus mengatur dan hadir. Tapi kalau pemerintah diam saja tidak mau mengatur, lantas siapa yang mengatur kesalahan-kesalahan yang terlanjur terjadi. Ini pelajaran bagi kita,” kata Made. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED