Kota Malang
Pemulihan Ekonomi, Wali Kota Malang Sinergikan Penguatan Inklusi dan Literasi Keuangan
Memontum Kota Malang – Sinergi Penguatan Inklusi dan Literasi Keuangan dalam momentum pemulihan ekonomi, menjadi pembicaraan utama Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam acara sarasehan bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Malang, di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Jumat (30/09/2022) tadi. Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu, menyampaikan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, mulai tumbuh signifikan. Karena itu, perlu adanya pemantapan pemulihan ekonomi.
“Pemantapan pemulihan ekonomi itu tentu dengan penguatan peran UMKM dalam Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Pemerintah, kerjasama dan kemitraan, penciptaan lapangan kerja, jaga stabilitas harga bahan pokok, dan kemudahaan berusaha dan penguatan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD),” jelas Wali Kota Sutiaji dalam paparannya.
Disampaikannya, bahwa PAD Kota Malang di tahun 2023 nantinya bisa mencapai pendapatan Rp 1,5 miliar. Sehingga, bisa menuju kota yang mandiri fiskal. Hal itu bisa didapatkan melalui pendapatan pajak.
“Karena Kota malang ini Kota perdagangan dan jasa maka kita kuatkan itu untuk menambah pendapatan daerah,” lanjutnya.
Tentunya, dalam momentum pemulihan ekonomi ini juga banyak tantangan dan ketidakpastian. Sehingga, menurutnya dibutuhkan kolaborasi hexa helic. Baik dari masyarakat, pemerintahan, dunia usaha, perbankan jasa keuangan, media, dan para akademisi.
“Sudah bukan zamannya bersaing semata, ini saatnya beradaptasi dengan menggabungkan kekuatan dalam bersinergi,” katanya.
Baca juga:
- Bawaslu Kota Malang Petakan TPS Rawan di Pilkada 2024
- Bawaslu Kota Malang Gelar Apel Pengawasan Pilkada 2024, Tegaskan Pentingnya Integritas
- Mahasiswa di Kota Malang Gelar Aksi Pilkada Bersih dan Netralitas Aparat
- Angka Kemiskinan Kota Malang di Angka 3,91 Persen, BPS Sebut Tak Lepas dari Program Bantuan Pemerintah
- Dishub Kota Malang Rencanakan Transportasi Publik BTS untuk Jangkau Non Angkutan Umum
Sementara itu, Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, juga menyampaikan bahwa acara sarasehan tersebut digelar guna untuk menyeimbangkan dari sisi kebijakan pemerintahan, sisi bisnis perbankan, dan juga sisi perlindungan konsumen.
“Jadi tiga aspek itu yang kita orkestrasi jadi satu ramuan. Kalau perbankan mau ngomongin bisnis juga bisa melihat apa yang menjadi policy (kebijakan,red) dari sisi pemerintah daerah, kemudian kalau bank atau lembaga Jasa Keuangan juga melihat dari sisi perlindungan konsumen. Jadi tidak semata-mata melihatnya hanya sebuah bisnis,” ungkap Sugiarto.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada sesuatu yang perlu untuk dikhawatirkan. Namun, tetap waspada terhadap kondisi ekonomi global yang dampaknya terhadap ekonomi di daerah. Namun, dikatakan bahwa tidak boleh mengurangi atau mengendurkan semangat untuk tetap optimis.
“Jadi sebetulnya kita tetap waspada untuk memonitor kondisi ke depan. Dimana ancaman inflasi yang mulai bergerak naik, ancaman ekonomi global, dan ada 3 krisis yang kemungkinan potensi kita hadapi. Yaitu krisis pangan, krisis energi sama krisis finansial,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar