Hukum & Kriminal
Pelaku Ketakutan Usai Tabrak Mukidi dan Anaknya, Serahkan Diri Ke Polisi
Memontum, Kota Malang – Teka-teki mobil misterius yang telah menabrak Mukidi (60) dan Bambang (23), anaknya, warga Jl Mayjend Sungkono Gang VI, RT 03/RW 01, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 05.00, akhirnya terungkap.
Pelaku berinisial KAP, akhirnya menyerahkan diri ke unit Laka Lantas Polresta Malang Kota pada Jumat malam. Dia juga menyerahkan mobil Pajero Sport warna putih Nopol N 1944 AF yang sebelumnya digunakan untuk menabrak Mukidi dan anaknha hingga tewas.
Belum diketahui identitas alamat KAP dikarenakan hingga Jumat malam masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian.
Kanit Laka Lantaa Iptu Deddy Catur membenarkan kalau pelaku sudab menyerahkan diri ke unit Laka Lantas.
Dari hasil lidik di lokasi yang di duga pemilik mobil penabrak korban MD akhirnya berhasil diketahui identitasnya. Pihaknya berkoordinasi dengan Ketua RT dilokasi dalam membantu pencarian yang diduga tersangka.
“Pelaku tabrak lari menyerahkan diri dengan membawa kendaraan ke kantor laka. Kami segera dilakukan penyitaan barang bukti berupa 1 unit kendaraan mitsubhisi Pajero N-1944-AF beserta surat-surat kendaraan,” ujar Iptu Deddy.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, petugas kebersihan, Mukidi (60) dan Bambang (23), anaknya, warga Jl Mayjend Sungkono Gang VI, RT 03/RW 01, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 05.00, menjadi korban tabrak lari. Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi tewas di dalam selokan Jl Raya Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang atau tepatnya depan Telecenter Kota Malang.
Jenazah bapak anak ini kemudian dievakuasi petugas Laka Lantas Polresta Malang Kota dibawa ke kamar mayat RSSA Malang untuk mendapat visum dokter. Hingga pukul 14.40, si penabrak masih misterius, belum diketahui identitasnya.
Informasi Memontum, seperti biasanya, Mukidi dan Bambang, anaknya bekerja sebagai petugas kebersihan di sekitaran Jl Mayjend Sungkono. Pagi itu Mukidi menaiki sepeda pancal, sedangkan Bambang mendorong gerobak sampah betjalan ke arah selatan.
Namun saat itu dari arah belakang muncul kendaraan mobil melaju dengan kecepata tinggi. Diduga si sopir melajukan mobilnya dengan cara ugal-ugalan hingga tidak waspada depan. Mobil tersebut menghantam tubuh Mukidi yang sedang mengayuh sepeda.
Disaat bersamaan, Bambang yang sedang mendorong gerobak juga tertabrak dari arah belakang sehingga bapak dan anaknya ini jatuh ke dalam selokan.
Nampaknya si pengendara mobil tidak mau bertanggung jawab. Dia memilih tancap gas tanpa menolong korbannya yang berada di dalam selokan. Jika dilihat dari kondisi para korban dan juga sepeda serta gerobok yang rusak parah, tabrakan tersebut cukup keras. Bahkan saking kerasnya sampai bamper depan mobil pecah tertinggal di lokasi.
Warga sempat berdatangan ke lokasi namun saat itu Mukidi dan Bambang sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan luka parah di kepala. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Unit Laka Lantas Polresta Malang Kota.
Menurut keterangan Narwaji (51) keponakan Mukidi, bahwa Mukidi sudah bekerja sebagai petugasnkeberaihan sejak Tahun 1986.
“Dulunya Pak Mukidi ini adalah PTT (Pegawai Tidak Tetap) Dinas Kebersihan Kota Malang. Sekitar 2 tahun ini, karena usia dia bekerja sebagai kebersihan di lingkungan Buring. Setiap pagi, dia ambil sampah di SMAN 6 Jl Mayjend Sungkono untuk dibawa ke TPS Kedungkandang yang berada di sebalah selatan GOR Ken Arok,” ujar Narwaji.
Mukidi adalah bapak 5 anak 3 cucu. Setiap harinya berangkat dari rumah usai Sholat Shubuh untuk mengambil sampah dan membuangnya ke TPS.
“Pak Mukidi biasanya naik sepeda sedangkan Bambang, anak ketiganya yang mendorong gerobak. Selama ini saya mengenal Pak Mukidi sebagai orang yang sangat ramah dan baik kepada siapa saja. Dia adalah tulang punggung keluarga. Saya tadi diberitahu oleh warga hingga segera ke lokasi. Saat itu Pak Mukidi dalam kondisi tertelungkup sedangkan Bambang berada di dekatnya. Keduanya sudah dalam kondisi meninggal,” ujar Narwiji.
BACA : Ditabrak Mobil Misterius, Bapak Anak Penarik Gerobak Sampah Tewas
Kini pihak keluarga hanya bisa berharap, pelaku menyerahkan diri. “Semoga pelakunya sadar dan menyerahkan diri mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dimanakan hati nurani si penabrak hingga langsung kabur setelah menghilangkan 2 nyawa sekaligus,” ujar Narwiji saat ditemui memontum.com di kamar mayat RSSA Malang.
Kanit Laka Lantas Polresta Malang Kota Iptu Deddy membenarkan adanya kejadian itu.” Karena kurang hati-hati dan waspada depan mobil menabrak ke dua korban. Pelaku belum diketahui identitasnya. Kami masih melakukan penyelidikan dan pencarian,” ujar Iptu Deddy. (gie/oso)
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED
- Kota Malang4 minggu
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Unikama Wisuda 470 Mahasiswa
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Akibat LPG Bocor, Dua Warung Makan di Kota Malang Terbakar