Kota Malang

Pastikan Idul Adha Lancar, Dispangtan Kota Malang Siapkan Edukasi hingga Pemahaman PMK dan LSD

Diterbitkan

-

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, Slamet Husnan. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Idul Adha, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang akan melakukan berbagai kesiapan. Hal itu dilakukan, guna untuk memastikan kelancaran saat penjualan dan penyembelihan hewan kurban. 

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi bersama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Diharapkan, nantinya hewan kurban yang akan disembelih dapat masuk dalam kategori Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

“Kami di Kota Malang juga masih memantau lokasi penjualan hewan kurban, kira-kira dititik mana saja. Tetapi terpantau saat ini masih belum terlalu banyak dan hanya beberapa titik yang sudah menyiapkan untuk tempat berjualan. Nanti akan kita tindaklanjuti dengan Surat Edaran Wali Kota,” jelas Slamet, Sabtu (01/06/2024) tadi.

Kemudian, Slamet juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan edukasi mengenai kesehatan hewan kurban yang dijualkan. Termasuk juga, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), pada hewan ternak.

Advertisement

“Bersyukur untuk di Kota Malang sejak Januari hingga saat ini, masih belum ada kasus. Mudah-mudahan tidak ada lagi. Nanti juga akan kami pantau dan akan bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi,” katanya.

Baca juga :

Pada saat akan mengunjungi tempat penjualan hewan kurban, menurut Slamet Dispangtan, Kota Malang juga akan menanyakan terkait dengan surat keterangan kesehatan hewan. Sebab, diprediksi nantinya beberapa hewan kurban yang masuk berasal dari Kabupaten Malang, Blitar, Kediri, Banyuwangi bahkan juga Madura.

“Kalaupun diperlukan, kami akan sarankan agar hewan kurban tetap di daerah asalnya. Karena khawatirnya, kalau beberapa hari tinggal di tempat penjualan, maka kemungkinan akan membawa penularan penyakit ke yang lainnya,” ujarnya.

Advertisement

Saat disinggung mengenai spesifikasi tempat penjualan hewan kurban, Slamet menyampaikan bahwa masih menunggu surat edaran dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Namun, salah satu tempat penjualan itu diharapkan ada izin dari pemangku wilayah setempat atau dinas setempat.

“Jadi memang tidak boleh asal-asalan untuk tempat penjualan hewan kurban tersebut,” tambahnya.

Diprediksi, ujarnya, untuk kebutuhan hewan kurban di tahun 2024 ini kurang lebih ada sebanyak 6 ribu ekor. Baik itu hewan sapi, kambing maupun domba. Untuk prediksi jumlah lokasi penjualan hewan kurban, diperkirakan ada sebanyak 500 lokasi.

“Tahun 2024 ini kurang lebih sama dengan tahun 2023 lalu, ada sekitar 500 lokasi penjualan hewan kurban dan 6 ribu hewan ternak,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas