Kota Malang
Pagar Pembatas Alun-Alun Tugu Kota Malang Bakal Dibongkar jadi Jogging Track
Memontum Kota Malang – Pembahasan penataan Taman Alun-Alun Tugu kembali berlangsung melalui Forum Group Discussion (FGD), Selasa (28/12/2021) tadi. Beberapa masukan diberikan oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, seperti Wali Kota Malang, Sutiaji, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, sampai Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, dalam FGD tersebut.
Salah satu usulan yang muncul, adalah membongkar pagar pembatas taman. “Masukan dari beberapa komunitas juga, mereka mengatakan kalau Alun-Alun kan ruang publik. Jadi, jangan ada pembatasan. Pagarnya dibongkar dan lebih baik menjadi jogging track,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Selain itu, tambahnya, akan ada penambahan area tempat duduk bagi pengunjung yang dilengkapi dengan free wifi. “Sehingga, masyarakat yang datang bisa menikmati fasilitas tersebut kapan pun dan bagaimana pun,” sambungnya.
Kemudian juga, urainya, ada usulan yang datangnya dari anggota legislatif untuk membuat patung tokoh pendiri bangsa di sebelah timur Alun-Alun Tugu. “Ada usulan juga nanti di sana ada monumen pendiri bangsa kita terwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Tetapi kita minta persetujuan terlebih dahulu ke pihak keluarga. Kita ingin Kota Malang membangun karakter menghargai jasa pahlawan,” jabar Sutiaji.
Baca juga :
- Fokus Kesolidan Massa, Paslon Nomor Urut 3 Pilkada Kota Malang Tiadakan Kampanye Akbar
- Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipermudah, Dispangtan Kota Malang Tunggu Perpres untuk Implementasi
- Pastikan Kesiapan Pilkada, KPU Kota Malang Jadwalkan Apel Besar, Distribusi Logistik dan Pembersihan APK
- Paslon Abadi Soroti Kredibilitas dan Keakuratan Survei Elektabilitas yang Dinilai Berubah-Ubah
- Paslon Abadi Soroti Pentingnya Lakukan Sinergi dan Penanganan Inflasi di Kota Malang
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu juga menambahkan, bahwa penataan baru tidak boleh merubah lebih dari 60 persen eksisting yang ada saat ini. “Di sana ada tugu yang monumental sekali. Karena Bung Karno lah, yang meletakkan batu pertama dan meresmikan. Artinya, ada nilai sejarah yang harus dipertahankan. Begitu pula dengan teratai yang ada di kolam, itu juga termasuk heritage dan tidak boleh diubah-ubah,” bebernya.
Wali Kota Sutiaji menginginkan, agar Alun-Alun Tugu terkoneksi dengan Kayutangan dan Stasiun Malang. “Nanti terkoneksi lagi dengan pembenahan Alun-Alun Merdeka. Saya sudah minta Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) untuk melihat eksisting sekarang ini. Bahkan ke depan juga akan nyambung dengan konsep area pecinan dan Kampung Arab,” terang Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Wahyu Setianto, menjelaskan bahwa pagar pembatas nantinya akan diganti dengan tanaman.
“Yang jelas tidak sampai terlalu tinggi dan menutupi Tugu,” tambah Wahyu.
Rencananya, saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2022 sudah bisa mulai dibangun. “Kalau bicara taman, waktunya kan agak panjang. Konsultan kira-kira butuh waktu berapa lama, kalau tidak terlalu lama bisa di PAK tahun 2022. Kemarin di anggaran APBD DLH tidak melekat, karena kita belum tahu besaran Rencana Anggaran Biaya (RAB),” terang Wahyu. (mus/sit)
- Kota Malang4 minggu
Gramedia Goes to Campus, Berikan Pencerahan Mahasiswa untuk Memasuki Dunia Kerja
- Kota Malang4 minggu
KPU Kota Malang Tegaskan Anggota DPRD yang Terlibat Kampanye Pilkada Wajib Ajukan Cuti
- Kota Malang4 minggu
Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang Jadi Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara
- Hukum & Kriminal3 minggu
Diduga Lompat ke Rel Kereta Api, Seorang Perempuan Tewas Tertabrak KA Pengangkut BBM
- Kota Malang4 minggu
Kasus Gondongan di Kota Malang Meningkat, Dinkes Siapkan Faskes dan Sosialisasi Pencegahan
- Hukum & Kriminal4 minggu
Diduga Ngetap Bensin Sembarangan, Motor dan Ruko di Jalan Raya Tlogomas Terbakar
- Kota Malang4 minggu
Pemkot Malang Dorong Peningkatan PAD melalui Optimalisasi Transaksi Elektronik
- Kota Malang4 minggu
Pembangunan Pasar Besar Kota Malang Masuk Prioritas 2025, Pemkot Tunggu Review DED